Rabu, 20 Juli 2016

AIR TERJUN HARUYAN DAYAK / AIR TERJUN TUJUH TINGKAT

Air Terjun Haruyan Dayak adalah sebuah objek wisata terpencil yg berada di Kampung Kundan, Desa Haruyan Dayak, Kec. Hantakan, Barabai, Kab. Hulu Sungai Tengah.
Air Terjun ini berada di wilayah perkampungan suku dayak. Jalan yg di tempuh ke sini lumayan sulit, letaknya lumayan jauh dari ibukota, perlu kesabaran dan stamina yg kuat untuk dapat menjangkau tempat ini. Jalannya pun kebanyakan tidak beraspal, hanya berupa tanah merah dan bebatuan, jika pada musim hujan jalanan menjadi becek dan berlumpur. Namun jika sudah berada di tempat ini perjalanan yg sulit tadi akan terlupakan setelah melihat ke indahan air terjun  yg menakjubkan. Di tempat ini mungkin tidak di sediakan fasilitas tambahan, tempat parkirnya pun tak ada, mungkin karna letaknya berada di pedalaman. Tapi karna itulah yang membuat air terjun ini tetap alami dan terjaga kemurniannya.


Air Terjun Haruyan Dayak lebih di kenal dengan nama Air Terjun 7 Tingkat, jarak di antara tingkatan air terjun yang satu dengan yang lain lumayan jauh. Masing-masing tingkatan dari air terjun ini juga sudah di beri nama. Berikut ini namanya berurutan dimulai dari tingkat yg pertama hingga tingkat ke 7 : (1) Rampah Damar Sumpit, (2) Rampah Piruah, (3) Rampah Nini Bunis, (4) Rampah Bahiyung, (5) Rampah Ambulahang, (6) Rampah Pambaratan, dan (7) Rampah Batang Ulin. Untuk melihat foto2 dari ke 7 tingkatan Air Terjun ini serta info tambahannya silahkan kunjungi website berikut : http://fullsrg.blogspot.co.id/2014/11/pesona-air-terjun-haruyan-dayak.html



Info Perjalanan :
Barabai ke Hantakan :
  • Start dari Jembatan Mesjid Shulaha (Kota Barabai) menuju arah ke Wisata Pagat.
  • Di Kelurahan Barabai Darat ada perempatan pilih arah lurus saja (kiri menuju Lapangan Pelajar, kanan menuju Muallimin)
  • Melewati desa Benawa Tengah – Batali - Gambah.
  • Memasuki wilayah desa Pagat dan menemukan pertigaan di sekitar TMP Kusuma Bangsa (Kubur Pahlawan).
  • Pilih arah sebelah kiri (jika lurus menuju ke Kecamatan Labuan Amas Selatan).
  • Ada pertigaan lagi seperti huruf “Y”, pilih arah sebelah kiri.
  • Melewati jembatan yg aspalnya agak rusak.
  • Terus lurus melewati Wisata Pagat.
  • Jika ada pertigaan lagi di sekitar desa Haliau, kalau ke kanan menuju Water Park Baruh Bunga dan Outbound, pilih arah lurus saja.
  • Melewati desa Baru.
Memasuki Kecamatan Hantakan :
  • Memasuki desa Batu Tunggal.
  • Melewati Objek Wisata Manggasang.
  • Terus lurus menuju ke Kecamatan Hantakan.
  • Jika menemukan pertigaan yg di tengahnya ada tugu dan di atas ada penunjuk arah menuju Wisata Pemandian Air Panas Hantakan, pilih arah ke kanan mengikuti petunjuk tersebut.
  • Setelah melewati jembatan ada perempatan lagi, pilih arah lurus saja (jika ke kiri menuju Pemandian Air Panas Hantakan, jika ke kanan menuju Manggasang).
  • Nanti di sekitar Desa Bulayak ada pertigaan, belok ke kiri yg jalannya agak menanjak (jika lurus menuju Kecamatan Haruyan).
  • Hati-hati di sekitar sini ada jalan yg runtuh hampir setengah jalan di sekitar tikungan.
  • Di sekitar desa Tilahan ada lagi pertigaan, pilih arah sebelah kanan. (jika ke kiri menuju Pemandian Air Panans Hantakan).
  • Terus lurus hingga menemukan jalan yg tidak ada aspalnya lagi.
Menuju Kampung Kundan :
  • Terus lurus melewati jembatan gantung.
  • Nanti akan menemukan pertigaan lagi, sebelah kiri  ada jalan yg ada batakonya dan menanjak ke atas, sedangkan sebelah kanan tidak ada batakonya dan jalannya menurun (jangan terkecoh walaupun jalan sebelah kanan terdengar suara aliran air).
  • Pilih jalan yg sebelah kiri yg menanjak dan ada batakonya.
  • Setelah itu akan menemukan jalan yg tidak ada batakonya lagi.
  • Melewati SDN Haruyan Dayak.
  • Jika ada pertigaan lagi, pilih arah ke kiri (jika ke kanan menuju Perumahan Adat Suku Daya)
  • Dari sini dapat di tempuh sekitar ± 45 menit memakai motor tergantung kecepatan.
  • Melewati jembatan yg sangat sempit, lebarnya hanya ± 10 cm tanpa ada pegangan di sisinya.
  • Melewati anak sungai yg jembatan gantungnya sudah rusak.
  • Setelah turunan yg cukup ekstrem melewati 1 kali jembatan lagi.
  • Terus lurus hingga menemukan pondok kecil di sebelah kanan jalan.
  • Parkir motor dekat pondok ini, di sekitar sini tidak ada yg jaga.
Menuju lokasi :
  • Dekat pondok ini ada jalan yg menurun, medan magnetnya cukup curam, jadi harus berhati-hati.
  • Turun melewati jalan tersebut.
  • Sampailah di Air Terjun Haruyan Dayak atau Air Terjun 7 tingkat.
  • Jika turun dari sini akan sampai pada tingkat air terjun yg ke 3 (Rampah Piruah).
  • Perlu di perhatikan stamina dan kesehatan anda kalau ingin ke sini, karna jalan yg di tempuh cukup sulit.

My Diary / My Story :

Waktu kesini kita pergi dengan jumlah 6 orang : Aku, Yadi, Khaidir, Udin, Iki, dan Halafi (peserta baru). Awalnya aku lagi kurang bersemangat di ajakin trip hari ini, tapi karna aku penasaran sama nih air terjun, aku kaga mau ketinggalan. Setelah semua berkumpul di rumah Yadi kita memulai perjalanan dengan aku ikut Udin, Yadi ikut Halafi, Iki dan Khaidir pakai motor masing2.

Sebenarnya kita ga ada yg tau jalan menuju ke Air Terjun Haruyan Dayak. Hanya Iki yg tau menuju arah rumah sepupunya yg ada di Desa Kundan, kita ikuti aja Iki sebagai penunjuk arah. Di sekitar desa Bulayak kita beli persediaan pangan dulu buat jaga2 :D. Baru lanjut menuju desa Haruyan Dayak ke rumah sepupunya Iki. Jalannya memang ektrem, banyak tanjakan dan turunan yg di sertai tikungan, ada juga jalanan aspal yg longsor di pinggir jalan, longsornya hampir ke tengah jalan. Kalau kita ke cebur di sini bakalan berakhir dahh nyawa :O. Setelah beberapa kali melewati persimpangan jalan kita sampai di rumah sepupunya Iki. Sepupunya cewek dan juga udah punya anak :D, Iki tanya dulu sama sepupunya jalan menuju Air Terjun Haruyan Dayak. Kata sepupunya terus lurus aja dari sini sekitar 7 km, soalnya dia juga ga pernah ke Air Terjun Haruyan Dayak. Kita tinggal dulu helm di rumah sepupunya Iki, baru lanjutkan perjalanan.

Setelah terus lurus hingga kita menemukan jalan yg sudah tidak ada aspalnya lagi, dari sinilah kita mulai mengalami beberapa cobaan dan rintangan :( . Setelah beberapa meter melewati jalan yg tidak beraspal, kita mulai melewati jembatan gantung yg hampir rusak, walaupun kita masih sempat eksis2 di sini :D. Setelah nyeberang kita berhenti sejenak dulu. Kemudian menuju sungai di bawah jembatan gantung yg hampir rusak tadi, lumayan masih bisa eksis2 walaupun udah keringatan :D, cuma Udin aja yg kaga ikut ke sungai ini. Setelah Udin mendesak baru kita lanjutin perjalanan, dari sini sudah mulai kehausan. Setelah lanjut dengan jarak yg lumayan jauh kita menemukan pertigaan. Sebelah kiri ada batakonya dengan jalan yg menanjak, sedangkan sebelah kanan ada jalan menurun tanpa batako. Kita mulai bingung di sini, apalagi orang ga ada yg lewat. Hampir beberapa menit kita terdiam disini, dari sebelah kanan memang kedengeran suara arus sungai, mungkin saja jalannya ke sana, tapi masih ragu2. Akhirnya kita pilih jalan yg sebelah kiri karna jalannya pakai batako, kalau kesasar lebih mudah untuk balik ke pertigaan ini lagi.


Kita lanjut jalannya mulus2 aja walaupun banyak tanjakan dan turunan, pada akhirnya kita sampai di jalan yg tidak ada batakonya lagi dan menemukan SDN Haruyan Dayak serta banyak rumah warga. Dari sini kita coba tanya arah jalan menuju Air terjun Haruyan Dayak. Katanya lurus2 aja, ternyata jalannya benar, kita lanjut lagi dan menemukan pertigaan. Kalau kanan banyak rumah suku dayak, akhirnya kita pilih ke kiri soalnya ada seseorang yg berpenampilan seperti tripper belok ke sana. Setelah lanjut beberapa meter ternyata Khaidir ga ada di belakang kita :O. Halafi sama Iki akhirnya balik lagi buat nyari Khaidir, sementara aku, Yadi, dan Udin tetap nunggu di sini. Setelah beberapa menit akhirnya mereka balik juga.Ternyata motor Khaidir lagi mogok,terpaksa di tinggal dulu di salah satu rumah warga, sementara Khaidir ikut sama Iki dulu. Setelah kita lanjut kita menemukan sungai yg jembatanya hanya seluas ± 10 cm tanpa ada pegangan di sisinya, agak sempit untuk di seberangi dengan motor :( . Tapi tetap nekad untuk melanjutkan perjalanan. Setelah beberapa jarak meter yg lumayan jauh kita menemukan lagi sungai yg ga ada jembatannya, jembatannya sudah rusak total. Terpaksa kita nekad nyeberang dengan motor melewati sungai. Airnya lumayan dalam untuk motor, motor Halafi sempat mogok di sini. Tapi untung ada Udin yg lihai dalam urusan motor :D . Setelah lolos dari tempat ini kita melihat sekelompok tripper yg balik dari Air Terjun Haruyan Dayak, kita ga sempat nanya2, hanya saling tersenyum saja karna mereka sepertinya sedang bergegas.


Selanjutnya dari sini jalannya sangat menguras tenaga. Banyak tanjakan yg sangat tinggi tanpa aspal, hanya ada tanah dan batu kerikil, sedangkan cuaca lagi panas. Terpaksa aku, Yadi, dan Khaidir turun dari motor dan berjalan kaki, sedangkan Udin, Iki, dan Halafi bawa motornya masing2. Terkadang ada tanjakan yg ga bisa di naiki oleh motor, terpaksa kita saling mendorong  buat paksa nih motor biar bisa naik. Seandainya hari hujan bakalan jatuh beberapa kali kalau lewatin nihh jalan. Disini Iki juga sempat jatuh dari motor saat melewati salah satu tanjakan yg tinggi.

Untuk menghilangkan kejenuhan dan perasaaan yg hampir setengah mati terkadang kita sempat eksis2 dulu di perjalanan :D. Setelah kita sampai di sebuah pondok kecil sebelah kanan pada tepian jurang kita istirahat dulu disini. Ada Udin, Halafi, dan Iki yg nungguin kita di pondok ini karna mereka duluan bawa motor. Pas ada orang yg lewat kita tanya dimana letak Air Terjun Haruyan Dayak, kata orangnya di sinilah air terjunnya. Kita jadi bingung mau turun ke bawah tanahnya terlalu curam, akhirnya kita berfikir bukan lewat sini jalannya. Selanjutnya kita meneruskan perjalanan menjauhi pondok tadi sekitar  beberapa ratus meter dan sampailah di Perumahan Suku Dayak. Kita coba tanya lagi dimana letak air terjunnya, kata mereka yg tinggal di sini air terjunnya dekat pondok tadi. Jadi bingung, akhirnya kita coba diam sejenak di tempat ini sambil eksis2 lagi baru lanjut ke pondok tadi ;D. Pas sampai di pondok ada nenek2  lewat yg sedang bawa anjing, kita tanya ternyata jalan menuju air terjun memang tanah yg curam dekat pondok tadi. Akhirnya kita harus turun secara pelan2 demi menemukan Air Terjun Haruyan Dayak. Sedangkan motor kita parkir dekat pondok tanpa ada yg jaga.



Huhh..! akhirnya rasa kecewa berubah jadi kesenangan yg luar biasa :D. Kita eksis bareng, selfie2, bermain air, dan bersenang2 disini. Terasa banget dunia cuma milik kita :D, karna disini memang lagi ga ada orang selain kita. Perjalanan yg sulit tadi pun jadi terlupakan setelah sampai di air terjun ini. Tak berapa lama datanglah cuaca mendung dan gerimis mulai membasahi peralatan2 yg kita bawa. Sebenarnya kita masih belum puas berada disini, apalagi kita cuma sampai di air terjun pada tingkat yg ke tiga, harusnya disini kita harus menyusuri sampai ke tujuh tingkatnya. Tapi karna hujan terpaksa kita bergegas membereskan barang2 dan naik ke atas tebing :( . Setelah sampai di pondok hujannya udah reda, langsung berganti dengan cuaca yg panas, di kerjain cuaca dahh, mau balik ke bawah lagi susah :( . Ya udahlah, rebahan dan istirahat dulu sebentar di pondok ini, baru lanjutin perjalan.


Next.. setelah udah puas berada di sini kita pulang sambil mencari lokasi yg bagus buat eksis2 di perjalanan :D.  Seperti biasa kita melewati jalan yg membuat kita hampir setengah mati tadi.. hahaha... :D. Tapi pada waktu pulang terasa lebih bersemangat di bandingkan pada saat mau berkunjung. Pas di sungai yg ga ada jembatannya tadi motor Halafi mogok lagi setelah nyeberang, agak lama juga proses perbaikannya di bandingkan pada awal mau kesini tadi. Setelah masalah sudah selesai lanjut kita pergi lagi.

Sesudah itu kita nungguin Khaidir dulu ngambil motor yg di titipan di sekitar pemukiman warga di desa Haruyan Dayak. Next.. kita lanjut foto2 di sekolah SD Haruyan Dayak sebentar daan eksis2 lagi di jalan yg ada batakonya tadi :D, di sini eksis2 nya agak lama sehingga lumayan banyak menyita waktu :D. Selanjutnya eksis2 lagi di atas tebing yg bagus pemandangannya (masih di jalan yg ada batakonya). Gak lama tiba2 mendung datang, bergegaslah kita turun dari tebing :D. Aku disini mengalami sedikit kecelakaan, pas mau turun aku lompat dan keterusan hampir menuju ke pinggir jurang, untung ada Iki yg nahan :(. Celana aku di sini robek pada bagian lutut dan lutut juga mengalami cidera, tapi kaga apa2, yg penting masih bisa jalan :D.

Next… kita kehujanan di jalan, tapi ga terlalu deras hujannya, jadi masih lumayan aman jalanan yg tidak beraspal :D. Pas kita tiba di rumah sepupunya Iki, tiba2 langsung hujan deras datang mengguyur jalanan. Tapi kita sudah aman dan berhasil lolos dari perjalanan yg  penuh dengan rintangan :D. Akhirnya mulai lega dahhh walaupun cuma bisa menunggu hujan reda di rumah sepupunya Iki. Disini kita di jamu sepupunya Iki dengan masakan yg lezat, intinya kalau perut sedang lapar apapun makanannya pasti enak :D. Sambil kirim-kiriman foto dulu dan menunggu hujan reda. Setelah hujan reda kita lanjutin pulang menuju kota Barabai. Sudah bisa di tebak kita bakalan kemaleman pulangnya.


Foto-foto kami saat di Air Terjun Haruyan Dayak / Air Terjun Tujuh Tingkat :




   

    




     






Foto-foto di perjalanan sebelum sampai di Air Terjun Haruyan Dayak :










Foto-foto di perjalanan saat pulang dari Air Terjun Haruyan Dayak :

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar