Air Terjun
Haruyan Dayak adalah sebuah objek wisata terpencil yg berada di Kampung Kundan,
Desa Haruyan Dayak, Kec. Hantakan, Barabai, Kab. Hulu Sungai Tengah.
Air Terjun
ini berada di wilayah perkampungan suku dayak. Jalan yg di tempuh ke sini
lumayan sulit, letaknya lumayan jauh dari ibukota, perlu kesabaran dan stamina yg kuat untuk dapat menjangkau
tempat ini. Jalannya pun kebanyakan tidak beraspal, hanya berupa tanah merah dan bebatuan, jika pada musim hujan jalanan menjadi becek dan berlumpur. Namun jika sudah berada di tempat ini perjalanan yg sulit tadi akan
terlupakan setelah melihat ke indahan air terjun yg menakjubkan. Di tempat ini mungkin tidak
di sediakan fasilitas tambahan, tempat parkirnya pun tak ada, mungkin karna letaknya berada di pedalaman. Tapi karna itulah yang membuat air terjun ini tetap alami dan terjaga kemurniannya.
Air Terjun Haruyan Dayak lebih di kenal dengan nama Air Terjun 7 Tingkat, jarak di antara tingkatan air terjun yang satu dengan yang lain lumayan jauh. Masing-masing tingkatan dari air terjun ini juga sudah di beri nama. Berikut ini namanya berurutan dimulai dari tingkat yg pertama hingga tingkat ke 7 : (1) Rampah Damar Sumpit, (2) Rampah Piruah, (3) Rampah Nini Bunis, (4) Rampah Bahiyung, (5) Rampah Ambulahang, (6) Rampah Pambaratan, dan (7) Rampah Batang Ulin. Untuk melihat foto2 dari ke 7 tingkatan Air Terjun ini serta info tambahannya silahkan kunjungi website berikut : http://fullsrg.blogspot.co.id/2014/11/pesona-air-terjun-haruyan-dayak.html
Info Perjalanan :
Barabai ke Hantakan :
Barabai ke Hantakan :
- Start dari Jembatan Mesjid Shulaha (Kota Barabai) menuju arah ke Wisata Pagat.
- Di Kelurahan Barabai Darat ada perempatan pilih arah lurus saja (kiri menuju Lapangan Pelajar, kanan menuju Muallimin)
- Melewati desa Benawa Tengah – Batali - Gambah.
- Memasuki wilayah desa Pagat dan menemukan pertigaan di sekitar TMP Kusuma Bangsa (Kubur Pahlawan).
- Pilih arah sebelah kiri (jika lurus menuju ke Kecamatan Labuan Amas Selatan).
- Ada pertigaan lagi seperti huruf “Y”, pilih arah sebelah kiri.
- Melewati jembatan yg aspalnya agak rusak.
- Terus lurus melewati Wisata Pagat.
- Jika ada pertigaan lagi di sekitar desa Haliau, kalau ke kanan menuju Water Park Baruh Bunga dan Outbound, pilih arah lurus saja.
- Melewati desa Baru.
- Memasuki desa Batu Tunggal.
- Melewati Objek Wisata Manggasang.
- Terus lurus menuju ke Kecamatan Hantakan.
- Jika menemukan pertigaan yg di tengahnya ada tugu dan di atas ada penunjuk arah menuju Wisata Pemandian Air Panas Hantakan, pilih arah ke kanan mengikuti petunjuk tersebut.
- Setelah melewati jembatan ada perempatan lagi, pilih arah lurus saja (jika ke kiri menuju Pemandian Air Panas Hantakan, jika ke kanan menuju Manggasang).
- Nanti di sekitar Desa Bulayak ada pertigaan, belok ke kiri yg jalannya agak menanjak (jika lurus menuju Kecamatan Haruyan).
- Hati-hati di sekitar sini ada jalan yg runtuh hampir setengah jalan di sekitar tikungan.
- Di sekitar desa Tilahan ada lagi pertigaan, pilih arah sebelah kanan. (jika ke kiri menuju Pemandian Air Panans Hantakan).
- Terus lurus hingga menemukan jalan yg tidak ada aspalnya lagi.
- Terus lurus melewati jembatan gantung.
- Nanti akan menemukan pertigaan lagi, sebelah kiri ada jalan yg ada batakonya dan menanjak ke atas, sedangkan sebelah kanan tidak ada batakonya dan jalannya menurun (jangan terkecoh walaupun jalan sebelah kanan terdengar suara aliran air).
- Pilih jalan yg sebelah kiri yg menanjak dan ada batakonya.
- Setelah itu akan menemukan jalan yg tidak ada batakonya lagi.
- Melewati SDN Haruyan Dayak.
- Jika ada pertigaan lagi, pilih arah ke kiri (jika ke kanan menuju Perumahan Adat Suku Daya)
- Dari sini dapat di tempuh sekitar ± 45 menit memakai motor tergantung kecepatan.
- Melewati jembatan yg sangat sempit, lebarnya hanya ± 10 cm tanpa ada pegangan di sisinya.
- Melewati anak sungai yg jembatan gantungnya sudah rusak.
- Setelah turunan yg cukup ekstrem melewati 1 kali jembatan lagi.
- Terus lurus hingga menemukan pondok kecil di sebelah kanan jalan.
- Parkir motor dekat pondok ini, di sekitar sini tidak ada yg jaga.
- Dekat pondok ini ada jalan yg menurun, medan magnetnya cukup curam, jadi harus berhati-hati.
- Turun melewati jalan tersebut.
- Sampailah di Air Terjun Haruyan Dayak atau Air Terjun 7 tingkat.
- Jika turun dari sini akan sampai pada tingkat air terjun yg ke 3 (Rampah Piruah).
- Perlu di perhatikan stamina dan kesehatan anda kalau ingin ke sini, karna jalan yg di tempuh cukup sulit.
My Diary /
My Story :
Waktu kesini
kita pergi dengan jumlah 6 orang : Aku, Yadi, Khaidir, Udin, Iki, dan Halafi (peserta
baru). Awalnya aku lagi kurang bersemangat di ajakin trip hari ini, tapi karna aku
penasaran sama nih air terjun, aku kaga mau ketinggalan. Setelah semua berkumpul di rumah Yadi kita memulai perjalanan
dengan aku ikut Udin, Yadi ikut Halafi, Iki dan Khaidir pakai motor masing2.
Sebenarnya
kita ga ada yg tau jalan menuju ke Air Terjun Haruyan Dayak. Hanya Iki yg tau menuju arah
rumah sepupunya yg ada di Desa Kundan, kita ikuti
aja Iki sebagai penunjuk arah. Di sekitar desa Bulayak kita beli persediaan
pangan dulu buat jaga2 :D. Baru lanjut menuju desa Haruyan Dayak ke rumah sepupunya
Iki. Jalannya memang ektrem, banyak tanjakan dan turunan yg di sertai
tikungan, ada juga jalanan aspal yg longsor di pinggir jalan, longsornya hampir
ke tengah jalan. Kalau kita ke cebur di sini bakalan berakhir dahh nyawa :O. Setelah beberapa kali melewati persimpangan jalan kita sampai
di rumah sepupunya Iki. Sepupunya cewek dan juga udah punya anak :D, Iki tanya
dulu sama sepupunya jalan menuju Air Terjun Haruyan Dayak. Kata sepupunya terus
lurus aja dari sini sekitar 7 km, soalnya dia juga ga pernah ke Air Terjun Haruyan
Dayak. Kita tinggal dulu helm di rumah sepupunya Iki, baru lanjutkan
perjalanan.
Setelah
terus lurus hingga kita menemukan jalan yg sudah tidak ada aspalnya lagi, dari
sinilah kita mulai mengalami beberapa cobaan dan rintangan :( . Setelah beberapa
meter melewati jalan yg tidak beraspal, kita mulai melewati jembatan gantung yg
hampir rusak, walaupun kita masih sempat eksis2 di sini :D. Setelah nyeberang kita
berhenti sejenak dulu. Kemudian menuju sungai di bawah jembatan gantung yg
hampir rusak tadi, lumayan masih bisa eksis2 walaupun udah keringatan :D, cuma
Udin aja yg kaga ikut ke sungai ini. Setelah Udin mendesak baru kita lanjutin
perjalanan, dari sini sudah mulai kehausan. Setelah lanjut dengan jarak yg
lumayan jauh kita menemukan pertigaan. Sebelah kiri ada batakonya dengan jalan
yg menanjak, sedangkan sebelah kanan ada jalan menurun tanpa batako. Kita mulai
bingung di sini, apalagi orang ga ada yg lewat. Hampir beberapa menit kita
terdiam disini, dari sebelah kanan memang kedengeran suara arus sungai, mungkin
saja jalannya ke sana, tapi masih ragu2. Akhirnya kita pilih jalan yg sebelah
kiri karna jalannya pakai batako, kalau kesasar lebih mudah untuk balik ke
pertigaan ini lagi.
Kita lanjut
jalannya mulus2 aja walaupun banyak tanjakan dan turunan, pada akhirnya kita sampai
di jalan yg tidak ada batakonya lagi dan menemukan SDN Haruyan Dayak serta
banyak rumah warga. Dari sini kita coba tanya arah jalan menuju Air terjun
Haruyan Dayak. Katanya lurus2 aja, ternyata jalannya benar, kita lanjut lagi
dan menemukan pertigaan. Kalau kanan banyak rumah suku dayak, akhirnya kita
pilih ke kiri soalnya ada seseorang yg berpenampilan seperti tripper belok ke
sana. Setelah lanjut beberapa meter ternyata Khaidir ga ada di belakang kita :O.
Halafi sama Iki akhirnya balik lagi buat nyari Khaidir, sementara aku, Yadi,
dan Udin tetap nunggu di sini. Setelah beberapa menit akhirnya mereka balik
juga.Ternyata motor Khaidir lagi mogok,terpaksa di tinggal dulu di salah satu
rumah warga, sementara Khaidir ikut sama Iki dulu. Setelah kita lanjut kita
menemukan sungai yg jembatanya hanya seluas ± 10 cm tanpa ada pegangan di sisinya,
agak sempit untuk di seberangi dengan motor :( . Tapi tetap nekad untuk melanjutkan
perjalanan. Setelah beberapa jarak meter yg lumayan jauh kita menemukan lagi
sungai yg ga ada jembatannya, jembatannya sudah rusak total. Terpaksa kita
nekad nyeberang dengan motor melewati sungai. Airnya lumayan dalam untuk motor,
motor Halafi sempat mogok di sini. Tapi untung ada Udin yg lihai dalam urusan
motor :D . Setelah lolos dari tempat ini kita melihat sekelompok tripper yg balik
dari Air Terjun Haruyan Dayak, kita ga sempat nanya2, hanya saling tersenyum
saja karna mereka sepertinya sedang bergegas.
Selanjutnya dari sini jalannya sangat menguras
tenaga. Banyak tanjakan yg sangat tinggi tanpa aspal, hanya ada tanah dan batu
kerikil, sedangkan cuaca lagi panas. Terpaksa aku, Yadi, dan Khaidir turun dari
motor dan berjalan kaki, sedangkan Udin, Iki, dan Halafi bawa motornya masing2.
Terkadang ada tanjakan yg ga bisa di naiki oleh motor, terpaksa kita saling
mendorong buat paksa nih motor biar bisa
naik. Seandainya hari hujan bakalan jatuh beberapa kali kalau lewatin nihh
jalan. Disini Iki juga sempat jatuh dari motor saat melewati salah satu
tanjakan yg tinggi.
Untuk
menghilangkan kejenuhan dan perasaaan yg hampir setengah mati terkadang kita
sempat eksis2 dulu di perjalanan :D. Setelah kita sampai di
sebuah pondok kecil sebelah kanan pada tepian jurang kita istirahat dulu
disini. Ada Udin, Halafi, dan Iki yg nungguin kita di pondok ini karna mereka
duluan bawa motor. Pas ada orang yg lewat kita tanya dimana letak Air Terjun
Haruyan Dayak, kata orangnya di sinilah air terjunnya. Kita jadi bingung mau
turun ke bawah tanahnya terlalu curam, akhirnya kita berfikir bukan lewat sini
jalannya. Selanjutnya kita meneruskan perjalanan menjauhi pondok tadi sekitar beberapa ratus meter dan sampailah di
Perumahan Suku Dayak. Kita coba tanya lagi dimana letak air terjunnya, kata
mereka yg tinggal di sini air terjunnya dekat pondok tadi. Jadi bingung,
akhirnya kita coba diam sejenak di tempat ini sambil eksis2 lagi baru lanjut ke
pondok tadi ;D. Pas sampai di pondok ada nenek2
lewat yg sedang bawa anjing, kita tanya ternyata jalan menuju air terjun
memang tanah yg curam dekat pondok tadi. Akhirnya kita harus turun
secara pelan2 demi menemukan Air Terjun Haruyan Dayak. Sedangkan motor kita
parkir dekat pondok tanpa ada yg jaga.
Huhh..!
akhirnya rasa kecewa berubah jadi kesenangan yg luar biasa :D. Kita eksis bareng,
selfie2, bermain air, dan bersenang2 disini. Terasa banget dunia cuma milik
kita :D, karna disini memang lagi ga ada orang selain kita. Perjalanan yg sulit
tadi pun jadi terlupakan setelah sampai di air terjun ini. Tak berapa lama
datanglah cuaca mendung dan gerimis mulai membasahi peralatan2 yg kita bawa.
Sebenarnya kita masih belum puas berada disini, apalagi kita cuma sampai di air
terjun pada tingkat yg ke tiga, harusnya disini kita harus menyusuri sampai ke tujuh tingkatnya. Tapi karna hujan terpaksa kita bergegas membereskan barang2 dan
naik ke atas tebing :( . Setelah sampai di pondok hujannya udah reda, langsung
berganti dengan cuaca yg panas, di kerjain cuaca dahh, mau balik ke bawah lagi susah :( . Ya udahlah, rebahan dan istirahat dulu sebentar di pondok
ini, baru lanjutin perjalan.
Next..
setelah udah puas berada di sini kita pulang sambil mencari lokasi yg bagus
buat eksis2 di perjalanan :D. Seperti
biasa kita melewati jalan yg membuat kita hampir setengah mati tadi.. hahaha... :D. Tapi pada
waktu pulang terasa lebih bersemangat di bandingkan pada saat mau berkunjung. Pas
di sungai yg ga ada jembatannya tadi motor Halafi mogok lagi setelah nyeberang,
agak lama juga proses perbaikannya di bandingkan pada awal mau kesini tadi.
Setelah masalah sudah selesai lanjut kita pergi lagi.
Sesudah itu kita nungguin Khaidir dulu ngambil motor yg di titipan di sekitar pemukiman warga di desa Haruyan Dayak. Next.. kita lanjut foto2 di sekolah SD Haruyan Dayak sebentar daan eksis2 lagi di jalan yg ada batakonya tadi :D, di sini eksis2 nya agak lama sehingga lumayan banyak menyita waktu :D. Selanjutnya eksis2 lagi di atas tebing yg bagus pemandangannya (masih di jalan yg ada batakonya). Gak lama tiba2 mendung datang,
bergegaslah kita turun dari tebing :D. Aku disini mengalami sedikit kecelakaan,
pas mau turun aku lompat dan keterusan hampir menuju ke pinggir jurang, untung ada Iki yg
nahan :(. Celana aku di sini robek pada bagian lutut dan lutut juga mengalami
cidera, tapi kaga apa2, yg penting masih bisa jalan :D.
Sesudah itu kita nungguin Khaidir dulu ngambil motor yg di titipan di sekitar pemukiman warga di desa Haruyan Dayak. Next.. kita lanjut foto2 di sekolah SD Haruyan Dayak sebentar daan eksis2 lagi di jalan yg ada batakonya tadi :D, di sini eksis2 nya agak lama sehingga lumayan banyak menyita waktu :D. Selanjutnya eksis2 lagi di atas tebing yg bagus pemandangannya (
Next… kita
kehujanan di jalan, tapi ga terlalu deras hujannya, jadi masih lumayan aman
jalanan yg tidak beraspal :D. Pas kita tiba di rumah sepupunya Iki, tiba2 langsung
hujan deras datang mengguyur jalanan. Tapi kita sudah aman dan berhasil lolos
dari perjalanan yg penuh dengan rintangan
:D. Akhirnya mulai lega dahhh walaupun cuma bisa menunggu hujan reda di rumah
sepupunya Iki. Disini kita di jamu sepupunya Iki dengan masakan yg lezat,
intinya kalau perut sedang lapar apapun makanannya pasti enak :D. Sambil
kirim-kiriman foto dulu dan menunggu hujan reda. Setelah hujan reda kita lanjutin
pulang menuju kota Barabai. Sudah bisa di tebak kita bakalan kemaleman pulangnya.
Foto-foto kami saat di Air Terjun Haruyan Dayak / Air Terjun Tujuh Tingkat :
Foto-foto di perjalanan sebelum sampai di Air Terjun Haruyan Dayak :
Foto-foto di perjalanan saat pulang dari Air Terjun Haruyan Dayak :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar