Rabu, 12 April 2017

AIR TERJUN RAMPAH JELATANG



Air Terjun Rampah Jelatang adalah salah satu air terjun yang terletak di dusun Loa Panggang, desa Loklahung, Kec. Loksado, Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Air Terjun Rampah Jelatang bukanlah objek wisata resmi, air terjun ini jaraknya lumayan jauh di pedalaman hutan, untuk menemukannya harus menelusuri tebing-tebing yang curam dan tumbuhan-tumbuhan berduri, jalannya pun terjal dan licin. Namun setelah sampai di sini kita bisa menikmati  indahnya surga alam. Untuk ke sini di sarankan membawa air minum yang cukup, karna jarak yang di tempuh sekitar 2-3 jam dan jalannya banyak tanjakan. Di sekitar area air terjun ini airnya tidak dalam dan banyak di penuhi bebatuan besar. Menurut informasi, pada sisi sebelah kiri Air Terjun Rampah Jelatang terdapat air terjun lain, namun hanya berair pada musim penghujan.



Air Terjun ini merupakan salah satu 3 barisan rampah yang terletak di desa Loa Panggang. Jika kita melakukan penelusuran dari sungai bagian bawah pertama-tama kita akan menemukan Rampah Lambin, semakin ke atas kita akan menemukan Rampah Jelatang, dan makin ke atas lagi kita akan menemukan Rampah Menjangan.  Namun jarak di antara ke tiga air terjun tersebut tidaklah dekat, rampah Jelatang berada di tengah-tengahnya. Penamaan rampah jelatang menurutku mungkin karna di tebing-tebing sekitar sini banyak di tumbuhi tumbuhan jelatang yang menyebabkan gatal-gatal, tapi itu hanyalah sebuah pendapat.


Info Perjalanan :
Barabai ke Kandangan :
  • Start dari perbatasan Kota Barabai-Kandangan (Kabupaten HST-HSS).
  • Terus lurus menuju arah Kota Kandangan.
  • Melewati desa Bamban Utara – Bamban – Bamban Selatan – Angkinang – Angkinang Selatan – Pakumpayan – Bakarung – Gambah Luar.
  • Nanti ada pertigaan seperti huruf “Y” pilih arah ke kiri.
  • Terus lurus melewati Waterboom Kandangan dan Terminal Bus Kandangan.
  • Ketemu lagi pertigaan di tengahnya ada Bundaran Ketupat, pilih arah sebelah kiri menuju Loksado (jika ke kanan menuju Kota Kandangan).
Kandangan ke Loksado :
  • Start Tugu Bundaran Ketupat.
  • Jika dari arah Kota Barabai pilih ke kiri, jika dari arah Kota Rantau pilih ke Kanan.
  • Ada perempatan lagi pilih arah sebelah kiri menuju Loksado (lurus menuju jalan alternatif ke Kota Rantau, kanan menuju Kota Kandangan).
  • Terus lurus melewati desa Karang Jawa Muka – Karang Jawa – Kaliring – Jembatan Merah – Padang Batung – Batu Bini.
  • Melewati Gunung Batu Bini.
  • Ada pertigaan seperti huruf “Y”, pilih arah ke kanan (kalau sebelah kiri menuju Desa Madang/Tayub).
  • Melewati  TMP Pusara Bakti Banua.
  • Melewati desa Mawangi.
Memasuki Kecamatan Loksado :
  • Melewati desa Halunuk – Panggungan – Lumpangi.
  • Terus lurus melewati tanjakan yg sangat tinggi, jalannya menikung ke arah kiri lalu ke kanan (bagi yg belum pernah kesini pasti terkejut :D)
  • Di sekitar desa Lumpangi jika ada pertigaan pilih arah lurus saja (jika ke kanan menuju arah ke Batulicin)
  • Terus lurus hingga sampai di retribusi pembayaran, untuk melanjutkan perjalanan harus membayar seharga Rp.5.000,-
  • Memasuki wilayah desa Hulu Banyu (desa Muara Hatip).
  • Melewati Wisata Graha Sungai Amandit di desa Muara Hatip.
  • Terus lurus melewati gerbang Wisata Pemandian Air Panas Tanuhi.
  • Melewati jembatan hingga ketemu pertigaan seperti huruf “T”, pilih arah ke kanan menuju desa Haratai (jika ke kiri menuju desa Ulang/Pemandian Air PanasTanuhi)
  • Melewati desa Tumingki dan desa Loksado (desa Urui).
  • Memasuki Gerbang Wisata Loksado
  • Hingga sampai di pertigaan seperti huruf “Y”, di depannya ada Pos Ojek, pilih arah ke kanan yg jalannya menurun.
  • Terus lurus hingga menemukan jembatan di sebelah kiri, jika ke sana menuju Air Terjun Haratai, pilih arah lurus.
  • Melewati Wisata Outbound.
  • Memasuki desa Loklahung.
  • Nanti ada jembatan lagi di sebelah kiri jalan, kali ini jembatannya agak turun naik, belok ke situ.
Menuju Kampung Loa Panggang :
  • Setelah jembatan, belok ke kiri menuju desa Loa Panggang (jika lurus menuju desa Kamawakan)
  • Melewati Balai Adat Malaris.
  • Dari sini harus melewati 5 kali jembatan.
  • Setelah jembatan pertama akan melewati Air Terjun Riam Barajang dan penunjuk jalan ke Air Terjun Riam Hanai.
  • Terus lurus mengikuti penunjuk arah jalan ke Air Terjun Rampah Menjangan.
  • Tiba di desa Loa Panggang yg terdapat beberapa rumah penduduk.
  • Parkir motor seharga Rp.5.000,- per kendaraan.
Menuju lokasi :
  • Di lanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 2-3 jam tergantung tenaga dan kecepatan.
  • Disini ada 3 pilihan muara jalur, jalur kiri berada di belakang rumah warga, jalur tengah harus bersiap-siap sedikit mencelupkan kaki ke air, jalur kanan jalannya bersemen dan turun naik, terserah mau pilih yang mana.
  • Sebaiknya menyewa guide / pemandu untuk menunjukan jalan bagi yg pertama kali ke sini.
  • Melewati sekitar 11 kali anak sungai.
  • Karna kami melewati jalur tengah, jadi menghitung anak sungainya harus dari sini.
  • Melewati aliran air pembuangan limbah.
  • Pada anak sungai yg pertama ada persimpangan, pilih arah lurus, jika ke kiri nanti bisa nyasar ke daerah perbukitan dan persawahan.
  • Melewati daerah perkebunan.
  • Setelah melewati anak sungai yg yg ke 3 ada pertigaan, jika ke kanan menuju tempat semula/tempat parkir (jalannya sudah di semen dan ini merupakan tembusan jalur kanan tadi), pilih arah sebelah kiri.
  • Di sini memang terdapat beberapa persimpangan, tapi tetap pilih arah lurus.
  • Pada anak sungai yg ke 9 jalannya sudah mulai menanjak.
  • Pada anak sungai yg ke 11 di samping sebelah kanan terdapat air terjun / riam.
  • Semakin lama jalannya semakin menanjak.
  • Setelah tanjakan yg lumayan tinggi ada persimpangan,  di tengahnya ada bekas tempat duduk, mungkin untuk memagari jalan lurus yg menanjak, pilih arah sebelah kiri.
  • Setelah tanjakan yang lumayan tinggi lagi nanti ada jalan yang terbagi 2, antara menanjak (sebelah kanan) dan menurun (lurus) , pilih jalan yg menurun (Jika yg menanjak menuju ke Rampah Menjangan).
  • Di jalan sekitar sini sebaiknya menggunakan sendal khusus, karna jalannya licin, terjal, dan banyak di tumbuhi tumbuhan berduri.
  • Dari sini mungkin akan menempuh perjalanan sekitar 30-40 menitan lagi.
  • Akan melewati jalan yang memutar, turunan yang terjal dan melengkung, hingga tiba di sungai.
  • Pilih arah berlawanan arus untuk menemukan Air Terjun Rampah Jelatang.
  • Tibalah di Air Terjun Rampah Jelatang.




My Diary / My Story :

Waktu kesini kita pergi dengan jumlah 13 orang (7 cowok 5 cewek) : Aku, Jumadi, Rifki, Iki, dan temen-temennya Iki (Fauzan (Garimbas), Nopi, Ridha (Exbuke), Hendri (Kompak), Nisa, Melly, Yuli, Bahjah, dan Rahmah). Awal-awal ke sini sebenarnya Iki yg ngajak, karna yg lain pada sibuk akhirnya cuma aku dan Jumadi aja yg bisa ikut :D. Karna tempat yg di tuju di daerah Kandangan, jadi Iki sekalian ngajak Rifki ikutan :D. Sementara Iki sudah sampai di rumah Rifki, aku dan Jumadi masih di sekitar desa Barikin :D. Next.. kita tentukan perjanjian di persimpangan dekat Mesjid Baitul Makmur sekitar desa Karang Jawa. Akhirnya berkumpulah di sini para peserta2 nya :D, karna banyak yg kaga saling kenal senyum2an aja dahh, kaga sapa2an dan langsung berangkat sekitar jam 1 siang :D. Kita berangkat dengan jumlah 7 motor : Fauzan dengan Nopi, Aku dengan Jumadi, Rifki dengan Iki, Nisa dengan Melly, Yuli dengan Hendri, Bahjah dan Rahmah bawa motor sendiri2. Tak berapa lama di sekitar desa Padang Batung ada persimpangan menuju ke desa Batu Laki, Hendri, Yuli, Bahjah, dan Rahmah belok kesitu. Kita kira mereka salah jalan, jadi kita berhenti dulu di sekitar desa Padang Batung sambil nungguin yg lain, ternyata mereka lagi titipin motor Bahjah di rumah keluarganya yg ada di desa Durian Rabung :D. Akhirnya Bahjah ikut Rahmah, dan Yuli ikut Hendri. Next.. setelah berangkat kita berhenti lagi di sekitar TMP Pusara Bakti Banua, ternyata mereka nungguin Ridha, setelah Ridha gabung baru kita lanjutkan perjalanan :D. Next.. di sekitar desa Halunuk terjadi perubahan divisi lagi :D, karna Bahjah dan Rahmah mengalami kesulitan menjalankan motor di jalan yg turun naik dan penuh tikungan tajam akhirnya Yuli minta tolong sama aku dan Jumadi buat boncengin mereka berdua :D. OK dahh ! Kaga ape2 lah :D. Kemudian berubahlah divisinya dengan aku bawa Rahmah dan Jumadi bawa Bahjah, sekalian aja dahh kita kenalan :D. Setelah sampai di persimpangan sekitar desa Tanuhi kita singgah dulu di sebuah langgar dan sholat. Tak lupa buang air kecil dulu bagi yg mau kencing di jamban sekitar sini, soalnya di langgar ini kaga ketemu2 WC nya :D. Lumayan lama di sini nungguinnya, karna cewek2 nya kaga bawa mukena, dan di sini cuma ada satu mukena, jadi harus gantian sholatnya :D. Sebelum berangkat kita beli makanan, cemilan, minuman, serta bensin dulu bagi yg kurang persediaan di sekitar sini :D. Next.. kita lanjutkan perjalanan :D.

Setelah tiba di dusun Loa Panggang kita parkir motor dulu dan di lanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 2 jam :D. Waktu di perjalanan agak sedikit terpisah2, terutama Hendri dan Rifki yg salah jalan, kita kira mereka duluan, ternyata nyasar :D. Nahh.. di sini karakter aslinya Yuli juga ketahuan kalau dia tuh sedikit ceriwis (lantih), tapi kita suka, semuanya jadi terhibur karna tingkah dan omongannya, haha.. :D. Di sini dia juga comblangin aku sama Rahmah, dan Jumadi sama Bahjah, malah di suruh jagain karna kita2 yg bawa, ada2 aja :D. Next.. setelah melewati anak sungai yg ke 5 kita istirahat dan makan kerupuk amplang bawaan dari Yuli dulu :D, semuanya berkumpul di sini, kecuali Rifki dan Hendri :D. Next.. waktu melewati jalanan yg menanjak, semua pada kelelahan, terutama Rahmah. Memang jalanannya terus menanjak tanpa ada turunan :( . Yg lain mungkin agak cepat, sementara aku, Fauzan, Ridha, dan Jumadi pelan2 aja sambil nungguin Rahmah :D, walaupun sebenarnya aku juga kelelahan :D. Di jalan kayak gini kadang ada yg bertanya "masih jauh kah?" , tapi walaupun masih jauh di bilang dekat aja biar tambah semangat, xixixi.. :D.

Setelah hampir sampai menuju pondok di atas puncak bukit, aku sama Rahmah istirahat dulu sambil makan permen dan kasih minyak aromatik ke dia :D. Tak berapa lama Hendri dan Rifki mulai nongol, katanya tadi salah jalan, haha.. :D. Hendri nyusul ke atas bareng yg lain, sedangkan Rifki gabung dulu bareng aku dan Rahmah dan ngobrol2 dikit :D. Setelah stamina udah memungkinkan kita lanjut lagi nanjak untuk gabung bareng yg lain. Tak di sangka dan tak di duga setelah semua berkumpul di pondok yg berada di atas puncak bukit datanglah hujan. Di sini juga ada kelompok lain yg datang dari Air Terjun Rampah Menjangan. Next.. sambil menunggu hujan reda kita buka semua makanan dan cemilan yg masih tersisa sambil selfie2 bareng :D.

Setelah hujan reda kita lanjutkan perjalanan, awalnya muter2 sekitar sini karna kaga tau jalannya, padahal seluncuran airnya udah ke liatan dari sini :D. Karna ada jalan setapak, tapi terhalang kayu, kita pilih jalan yg ini, tapi karna jalannya ketutup kayu dan agak ekstrem, balik lagi ke tempat semula :D. Akhirnya kita ketemu lagi jalan yg menurun, mungkin hampir ketutup tumbuhan tapi masih sedikit keliatan, kita pilih jalan yg ini. Jalannya mungkin lumayan ekstrem karna bisa di bilang ini jalan lewat jurang, jadi harus berpegangan pada sesuatu kalau mau melangkah :D. Karna jalannya mulai kaga keliatan dan banyak pohon yg tumbang akhirnya kita terobos lewat mana aja yg penting bisa turun :D. Ada yg ngesot, ada yg kaga pake sendal, ada yg kepeleset, ada yg hampir keguguran sesuatu, ada yg hampir jatuh, memang sangat melelahkan , tapi kami semua senang :D. Setelah melewati turunan dengan tanah yg licin akhirnya kita tiba di Air Terjun Rampah Jelatang :D. Betapa senangnya hati kami semua setelah tiba di tempat yg di tuju :D. Next.. kita mulailah acara pengabadian moment di sini dan eksis2 sepuasnya :D. Sambil mandi, sambil foto2, sambil rebutan tempat, xixixi.. :D.

Setelah hari menunjukan sekitar jam 5 sore, akhirnya kita pulang dengan bergegas dan menelusuri sungai untuk mencari jalur yg berbeda. Jalur yg kita temukan memang tidaklah mudah, tapi paling tidak lebih nyaman daripada jalur sebelumnya :D. Kali ini jalannya seperti mengelilingi jurang, setelah melewati beberapa jalan yg becek serta berduri pada tepian jurang kami tetap tidak menyerah. Aku di sini terpaksa harus lepas alas kaki, daripada kepeleset di jalan yg becek lebih baik ke injak duri sedikit :D. Kemudian hari mulai gelap, terpaksa kita harus menggunakan alat penerangan di jalan setapak, entah itu hp atau senter. Next.. waktu menuju ke pemukiman kita terpecah menjadi 3 kelompok dan tiba pada jalur yg berbeda-beda. Kelompok Nopi (Nopi, Rifki, dan Melly), mereka lebih dulu sampai, tiba dipemukiman pada jalur belakang rumah penduduk. Kelompok Hendri (Hendri, Yuli, Nisa, Bahjah, Jumadi, dan aku), yg ke dua sampai di pemukiman dengan jalur yg sama saat mau pergi. Kelompok Fauzan (Fauzan, Ridha, Iki, dan Rahmah), yg terakhir tiba di pemukiman lewat jalur bersemen yg turun naik. Setelah saling menunggu dan sedikit buka cemilan yg tersisa untuk di bagi2 sebagai pengganjal perut, tibalah semuanya di pemukiman penduduk sekitar hampir jam 8 malam. Setelah santai2 sejenak kita akhirnya memutuskan untuk berangkat, pemeriksaan barang2 pun di lakukan kalau2 nanti ada barang yg ketinggalan. Next.. berangkatlah kita keluar dari dusun Loa Panggang.

Setelah sampai di jalan besar kita akhirnya bisa ngebut dan terpisah2. Tapi karna ada beberapa orang yg saling ketergantungan jadi sebagian harus tetap bersama :D.  Orang-orang itu adalah Hendri yg bawa Yuli, Aku yg bawa Rahmah, dan Jumadi yg bawa Bahjah. Karna aku satu grup dengan Iki, jadi Iki dan Rifki harus gabung juga :D. Next.. kita yg saling ketergantungan harus menuju desa Durian Rabung, tempat Bahjah titipin motornya di rumah keluarganya. Karna yg paling belakangan tiba adalah Jumadi dan Bahjah, jadi kita harus menunggu di halaman rumah keluarganya Bahjah :D. Setelah semua tiba akhirnya keberangkatan di mulai, kali ini Rifki yg bawa Bahjah pake motor Bahjah. Karna Rifki tinggal di daerah Kandangan, jadi dia pasti tau jalan pintas daerah sini :D. Dia bawa motornya pelan amat, jadi kita sedikit risih, akhirnya Jumadi nyuruh buat lebih cepat :D. Next.. tibalah kita di Mesjid Al-Abrar sekitar desa Gambah Luar, karna Yuli masih ada misi untuk beli sesuatu di Tenda Aroma tapi kaga tau alamatnya, jadi dia tanya ke Rifki dan minta di antarin ke sana. Kata Rifki dia tau alamatnya, jadi berangkatlah Hendri, Yuli, Iki, dan Rifki ke sana. Sementara aku, Jumadi, Rahmah, dan Bahjah menunggu di sini :D. Setelah menunggu cukup lama kembalilah Iki ketempat kita menunggu, di sini dia bercerita kalau Rifki sebenarnya kaga tau di mana letak Tenda Aroma. Dia malah menuju jalan ke rumahnya, setelah tiba di rumahnya dia malah langsung pulang, akhirnya Yuli bertanya kembali, ternyata dia kaga tau letaknya, haha.. :D . Terpaksa dahh Hendri sama Yuli balik lagi nyari sendiri :D. Ngakak dahh kita di ceritain Iki kayak begituan, xixixi.. :D. Tak berapa lama tibalah Yuli dan Hendri di tempat kita menunggu dengan wajah yg kesal, kita mahh udah tau ceritanya, jadi setelah mereka tiba kita langsung ketawa2 sendiri, xixixi.. :D. Next.. karna waktu udah menunjukan sekitar jam 10 malam, akhirnya kita berangkat menuju Kota Barabai untuk pulang ke rumah masing2.



Foto-foto kami saat di Air Terjun Rampah Jelatang :



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar