Jembatan Merah Aluan
adalah sebuah jembatan yang terletak di desa Bakti, Kec. Batu Benawa, Barabai,
Kab. Hulu Sungai tengah.
Jembatan Merah Aluan merupakan sebuah
tempat penyeberangan umum yang di gunakan seperti pada umumnya. Namun yang
membuat jembatan ini terkenal adalah karna warnanya yang merah dan bentuknya
terlihat berbeda dari jembatan lain pada umumnya. Jembatan ini menyerupai
jembatan rumpiang yang ada di Kabupaten Barito Kuala, bisa di bilang ini adalah
jembatan rumpiang dalam bentuk mini. Jembatan ini mudah di temukan karna
letaknya berada di pinggir jalan. Selain
itu jembatan ini merupakan sebuah ikon yang memperkenalkan wilayah Aluan itu
sendiri. Pemberian nama Aluan adalah berasal dari sebuah sejarah kecil yaitu
desa ini dulunya di beri nama desa Aluan Bakti, namun se iring berkembangnya
jaman desa ini berubah nama menjadi desa Bakti. Nama Aluan di hilangkan, namun
warga sekitar masih menyebut wilayah mereka sebagai wilayah Aluan.
Info
Perjalanan :
Barabai ke Aluan :
Barabai ke Aluan :
- Start dari Jembatan Mesjid Shulaha (Kota Barabai) menuju arah ke Wisata Pagat.
- Di Kelurahan Barabai Darat ada perempatan pilih arah lurus saja (kiri menuju Lapangan Pelajar, kanan menuju Muallimin)
- Memasuki desa Benawa Tengah.
- Setelah Gerbang Komplek Perumahan Guntur Permai akan ada pertigaan, pilih arah ke kiri yang ada ban di tengahnya (Jika lurus menuju Objek Wisata Pagat).
- Melewati Batalion Tentara.
- Memasuki Kecamatan Batu Benawa.
- Memasuki desa Aluan Besar.
- Sebelum Jembatan ada cabang jalan di sebelah kanan, belok ke situ (Jika lurus menuju ke Birayang).
- Memasuki desa Bakti.
- Nanti di sebelah kiri jalan akan terlihat sebuah jembatan berwarna merah.
- Tibalah di Jembatan Merah Aluan.
My Diary / My Story :
Kali ini kita pergi
dengan jumlah 3 orang : Aku, Rifki, dan Iki. Kita ke sini setelah balik dari
Manggasang dan Pohon Sangkut, tak lupa singgah sejenik di cermin jalan pada
tikungan di desa Pagat :D. Selanjutnya kita lanjutkan perjalanan melalui jalur
desa Aluan dan terus mencari sungai yg ada lantingnya, ada ketemu tapi
tempatnya terlalu ke bawah, masih ragu2 tinggalin motor :D. Next... lanjut
lagi, di desa Aluan Iki ada punya teman yg namanya Fani, kita tanya ke orang
katanya banyak yg namanya Fani, haha.. :D . Akhirnya Iki sebutkan ciri2 nya, pas
banget yg kita tanya adalah orang tuanya dan ini adalah rumahnya :D. Tapi kata
orang tuanya Fani nya lagi kaga ada di rumah, , tapi sebentar lagi balik. Kita
di suruh masuk buat minum2 sebentar, tapi Iki menolak, katanya cuma numpang
bersih-bersih aja karna waktu udah jam 5 sore, hee... :D.
Next... kata orang
tuanya Fani ada jamban/lanting di belakang rumahnya. OK dahh ! kita kesana
bertiga dan ketemu paman yg mandi dan bersih2. Masih sempat becandaan sama
paman ini sambil tanya2 masalah ikan buntal, soalnya agak trauma kalau di
sungai ini juga ada ikan buntalnya kayak di Manggasang, haha... :D. Next...
setelah urusan bersih2 selasai kita balik lagi ke rumah Fani dan pamit sama
orang tuanya :D. Setelah kita lanjut jalan, tak lama kita berpapasan dengan orang
yg di cari, kaga sempat ngobrol cuma saling sapa :D.
Next.. kita tiba di
desa Bakti, tepat di depan jembatan merah. Awalnya lagi kaga mood eksis2, tapi
karna kesempatan cuma 1 kali di paksa2 aja dahh, haha... :D. Numpang letakin
motor dulu di sekitar halaman rumah warga yg agak luas. Karna ini tempat
penyeberangan umum susah juga terlalu banyak gaya karna malu2in, haha.. :D.
Kadang di sini setiap kali mau jepret pasti ada orang yg lewat, ulang lagi
dahh, haha.. :D. Kalau aku yg di suruh jepret pasti fotonya kebanyakan blur
karna kaga konsentrasi, hihi.. :D. Walaupun begitu masih ada foto2 yg bagus :D.
Next.. karna waktu hampir senja kita pulang menuju ke rumahku :D.
Foto-foto kami saat di Jembatan Merah Aluan :
Foto di Cermin Jalan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar