Balai Adai Malaris adalah sebuah
bangunan suku dayak yg terletak di desa Lok Lahung, Kecamatan Loksado,
Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Balai Adat Malaris merupakan bangunan
yg di peruntukkan bagi Suku Dayak Malaris untuk melakukan ritual-ritual khusus seperti
aruh adat. Panjang Balai Adat Malaris mencapai sekitar 45 meter dan merupakan
balai adat terpanjang di Kecamatan Loksado. Dahulunya Balai Adat Malaris di
tinggali oleh beberapa keluarga sekaligus, namun se iring berkembangnya zaman
balai ini tidak di fungsikan lagi sebagai tempat tinggal.
Di dalam balai adat malaris terdapat sesuatu
yg unik di tengah-tengahnya yg di peruntukkan sebagai keperluan ritual. Sesuai
ajaran Kaharingan aruh adat dilaksanakan 3 kali setiap tahunnya yaitu aruh
basambu umang yg di laksanakan sebelum musim panen, aruh bawanang di laksanakan
sesudah panen, dan aruh ganal yg di laksanakan untuk merayakan hasil panen,
biasanya aruh ganal di laksanakan secara besar-besaran oleh seluruh warga
kampung selama 5,7, atau 12 hari dan mengundang warga-warga kampung lainnya.
Info Perjalanan :
Barabai ke
Kandangan :
- Start dari
perbatasan Kota Barabai-Kandangan (Kabupaten HST-HSS).
- Terus lurus
menuju arah Kota Kandangan.
- Melewati
desa Bamban Utara – Bamban – Bamban Selatan – Angkinang – Angkinang
Selatan – Pakumpayan – Bakarung – Gambah Luar.
- Nanti ada
pertigaan seperti huruf “Y” pilih arah ke kiri.
- Terus lurus
melewati Waterboom Kandangan dan Terminal Bus Kandangan.
- Ketemu lagi
pertigaan di tengahnya ada Bundaran Ketupat, pilih arah sebelah kiri
menuju Loksado (jika ke kanan menuju Kota Kandangan).
Kandangan ke
Loksado :
- Start Tugu
Bundaran Ketupat.
- Jika dari
arah Kota Barabai pilih ke kiri, jika dari arah Kota Rantau pilih ke
kanan.
- Ada
perempatan lagi pilih arah sebelah kiri menuju Loksado (lurus menuju jalan
alternatif ke Kota Rantau, kanan menuju Kota Kandangan).
- Terus lurus
melewati desa Karang Jawa Muka – Karang Jawa – Kaliring – Jembatan Merah –
Padang Batung – Batu Bini.
- Melewati
Gunung Batu Bini.
- Ada
pertigaan seperti huruf “Y”, pilih arah ke kanan (kalau sebelah kiri
menuju Desa Madang/Tayub).
- Melewati TMP Pusara Bakti Banua.
- Melewati
desa Mawangi.
Memasuki kecamatn
Loksado :
- Melewati
desa Halunuk – Panggungan – Lumpangi.
- Terus lurus
melewati tanjakan yg sangat tinggi, jalannya menikung ke arah kiri lalu ke
kanan (bagi yg belum pernah kesini pasti terkejut :D)
- Di sekitar
desa Lumpangi jika ada pertigaan pilih arah lurus saja (jika ke kanan
menuju arah ke Batulicin)
- Terus lurus
hingga sampai di retribusi pembayaran, untuk melanjutkan perjalanan harus
membayar seharga Rp.5.000,-
- Memasuki
wilayah desa Hulu Banyu (desa Muara Hatip).
- Melewati
Wisata Graha Sungai Amandit di desa Muara Hatip.
- Terus lurus
melewati gerbang Wisata Pemandian Air Panas Tanuhi.
- Melewati
jembatan hingga ketemu pertigaan seperti huruf “T”, pilih arah ke kanan
menuju desa Haratai (jika ke kiri menuju desa Ulang/Pemandian Air
PanasTanuhi)
- Melewati
desa Tumingki dan desa Loksado (desa Urui).
- Memasuki
Gerbang Wisata Loksado
- Hingga
sampai di pertigaan seperti huruf “Y”, di depannya ada Pos Ojek, pilih
arah ke kanan yg jalannya menurun.
- Terus lurus
hingga menemukan jembatan di sebelah kiri, jika ke sana menuju Air Terjun
Haratai, pilih arah lurus.
- Melewati
Wisata Outbound.
- Memasuki
desa Loklahung.
Menuju Lokasi :
- Nanti ada
jembatan lagi di sebelah kiri jalan, kali ini jembatannya agak turun naik,
belok ke situ.
- Setelah
jembatan, belok ke kiri menuju desa Loa Panggang (jika lurus menuju desa
Kamawakan)
- Dari sini
sudah ada petunjuknya, kalau mau ke Balai Adat Malaris tinggal lurus saja
sekitar ± 200 meter
- Tibalah di Balai
Adat Malaris.
My Diary / My Story :
Kali ini kita berangkat
dengan jumlah 4 orang : Aku, Yadi, Iki, dan Jumadi. Waktu ini adalah hari
liburan tahun baru, dimana orang-orang banyak yg bepergian. Sebenarnya rencana
awal kita bukan mau pergi ke daerah Loksado, tapi hanya ingin ke Waterboom
Kandangan dengan mengikuti ajakan Iyan dari jauh-jauh hari :D, katanya kalau
sama dia masuknya bakalan gratis karna ada salah satu keluarganya yg jaga di
sana. Next.. kita berangkat dari Barabai dengan Aku ikut Yadi, Iki dan Jumadi
bawa motor masing2. Sementara Iyan katanya lagi ada di daerah Kandangan di
rumah tunangannya. Setelah kita sampai di jalan tool Kandangan, kita cukup lama
menunggu sambil menghubungi Iyan. Aku juga sempat ngajak Didil (teman aku)
untuk nyusul ke Kandangan, tapi dia kaga mau. Next.. setelah cukup lama
menunggu akhirnya ada khabar dari Iyan kalau dia sudah berada di dalam
waterboom, akhirnya kita mulai mendekat menuju ke sana. Setelah parkir motor
kita menghubungi Iyan lagi karna kaga yakin bakalan masuk gratis. Ternyata
benar masuknya kaga jadi gratis :D, kalau aku dan Iki mungkin agak sedikit
paham dengan keadaannya, tapi mungkin Yadi dan Jumadi sangat kecewa.
Next... setelah gagal
masuk ke waterboom, akhirnya kita mencari tempat makan dulu. Kita nongkrong di
depot yg masih sekitaran waterboom, tapi aku lupa nama depotnya :D. Next... setelah selasai ngisi perut, kita
menuju sebuah ATM dekat minimarket yg ada di Kota Kandangan. Disinilah kita
mengatur ulang rencana, awalnya Yadi ngajak ke Kolam Ponpes Darul Istiqomah,
tapi Iki kaga mau ikut. Selanjutnya ada usul untuk ke Siring Rantau Baru, tapi
Iki juga kaga mau ikut. Dan aku mengusulkan ke Air Terjun Riam Barajang yg ada
di Loksado, katanya kejauhan, dan Yadi kaga setuju, akhirnya kita pulang dahh
:( . Setelah beberapa saat, waktu di jalan Yadi berubah fikiran, karna hari ini
dia libur kuliah berasa sia2 kalau gak ke mana2, akhirnya Yadi setuju untuk
pergi ke Air Terjun Riam Barajang :D.
Next... kita menuju ke
Loksado dengan kecepatan yg lumayan cepat :D, sebelumnya hanya aku dan Iki yg
tau jalannya, setelah menyeberang jembatan ada petunjuk arahnya, sebentar dulu,
kita agak tertarik untuk eksis2 dekat sini :D. Setelah puas kita menuju petunjuk
yg di maksud, karna ini masih dalam nuansa tahun baru di sini ada yg jaga,
kalau mau masuk bayar dulu :D. Next... karna tempat menuju Air Terjun Riam
Barajang melewati Balai Adat Malaris akhirnya kita singgah dulu di sini.
Kita letakin motor
sekitar pinggiran jalan dan memulai berburu foto :D. Semakin lama kita mulai
mendekati pintu Balai Adat Malaris. Karna pintunya terbuka kita coba masuk ke
dalam dan melihat2 apa yg ada di dalam, ternyata di dalamnya seperti sebuah
tempat pembelajaran atau sekolahan. Ada banyak foto2 masyarakat suku dayak dan
beberapa buku tulis, ada juga sebuah sesuatu yg besar dan unik di bangun di
tengah2 ruangan, mungkin ini adalah sesuatu untuk aruh adat. Tak berapa lama
datanglah seorang petualang yg masuk ke sini, kita sempat berbincang2, terutama
tentang foto2 yg ada di dinding balai ini. Setelah kita sudah mulai puas berada
di sini, akhirnya kita lanjutkan perjalanan menuju Air Terjun Riam Barajang.
Foto-foto kami saat di Balai Adat Malaris :
Foto-foto kami saat di Depot sekitar Waterboom :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar