Jumat, 08 September 2017

BALAI ADAT MALARIS

Balai Adai Malaris adalah sebuah bangunan suku dayak yg terletak di desa Lok Lahung, Kecamatan Loksado, Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Balai Adat Malaris merupakan bangunan yg di peruntukkan bagi Suku Dayak Malaris untuk melakukan ritual-ritual khusus seperti aruh adat. Panjang Balai Adat Malaris mencapai sekitar 45 meter dan merupakan balai adat terpanjang di Kecamatan Loksado. Dahulunya Balai Adat Malaris di tinggali oleh beberapa keluarga sekaligus, namun se iring berkembangnya zaman balai ini tidak di fungsikan lagi sebagai tempat tinggal.



Di dalam balai adat malaris terdapat sesuatu yg unik di tengah-tengahnya yg di peruntukkan sebagai keperluan ritual. Sesuai ajaran Kaharingan aruh adat dilaksanakan 3 kali setiap tahunnya yaitu aruh basambu umang yg di laksanakan sebelum musim panen, aruh bawanang di laksanakan sesudah panen, dan aruh ganal yg di laksanakan untuk merayakan hasil panen, biasanya aruh ganal di laksanakan secara besar-besaran oleh seluruh warga kampung selama 5,7, atau 12 hari dan mengundang warga-warga kampung lainnya.


Info Perjalanan :
Barabai ke Kandangan :
  • Start dari perbatasan Kota Barabai-Kandangan (Kabupaten HST-HSS).
  • Terus lurus menuju arah Kota Kandangan.
  • Melewati desa Bamban Utara – Bamban – Bamban Selatan – Angkinang – Angkinang Selatan – Pakumpayan – Bakarung – Gambah Luar.
  • Nanti ada pertigaan seperti huruf “Y” pilih arah ke kiri.
  • Terus lurus melewati Waterboom Kandangan dan Terminal Bus Kandangan.
  • Ketemu lagi pertigaan di tengahnya ada Bundaran Ketupat, pilih arah sebelah kiri menuju Loksado (jika ke kanan menuju Kota Kandangan).
Kandangan ke Loksado :
  • Start Tugu Bundaran Ketupat.
  • Jika dari arah Kota Barabai pilih ke kiri, jika dari arah Kota Rantau pilih ke kanan.
  • Ada perempatan lagi pilih arah sebelah kiri menuju Loksado (lurus menuju jalan alternatif ke Kota Rantau, kanan menuju Kota Kandangan).
  • Terus lurus melewati desa Karang Jawa Muka – Karang Jawa – Kaliring – Jembatan Merah – Padang Batung – Batu Bini.
  • Melewati Gunung Batu Bini.
  • Ada pertigaan seperti huruf “Y”, pilih arah ke kanan (kalau sebelah kiri menuju Desa Madang/Tayub).
  • Melewati  TMP Pusara Bakti Banua.
  • Melewati desa Mawangi.
Memasuki kecamatn Loksado :
  • Melewati desa Halunuk – Panggungan – Lumpangi.
  • Terus lurus melewati tanjakan yg sangat tinggi, jalannya menikung ke arah kiri lalu ke kanan (bagi yg belum pernah kesini pasti terkejut :D)
  • Di sekitar desa Lumpangi jika ada pertigaan pilih arah lurus saja (jika ke kanan menuju arah ke Batulicin)
  • Terus lurus hingga sampai di retribusi pembayaran, untuk melanjutkan perjalanan harus membayar seharga Rp.5.000,-
  • Memasuki wilayah desa Hulu Banyu (desa Muara Hatip).
  • Melewati Wisata Graha Sungai Amandit di desa Muara Hatip.
  • Terus lurus melewati gerbang Wisata Pemandian Air Panas Tanuhi.
  • Melewati jembatan hingga ketemu pertigaan seperti huruf “T”, pilih arah ke kanan menuju desa Haratai (jika ke kiri menuju desa Ulang/Pemandian Air PanasTanuhi)
  • Melewati desa Tumingki dan desa Loksado (desa Urui).
  • Memasuki Gerbang Wisata Loksado
  • Hingga sampai di pertigaan seperti huruf “Y”, di depannya ada Pos Ojek, pilih arah ke kanan yg jalannya menurun.
  • Terus lurus hingga menemukan jembatan di sebelah kiri, jika ke sana menuju Air Terjun Haratai, pilih arah lurus.
  • Melewati Wisata Outbound.
  • Memasuki desa Loklahung.
Menuju Lokasi :
  • Nanti ada jembatan lagi di sebelah kiri jalan, kali ini jembatannya agak turun naik, belok ke situ.
  • Setelah jembatan, belok ke kiri menuju desa Loa Panggang (jika lurus menuju desa Kamawakan)
  • Dari sini sudah ada petunjuknya, kalau mau ke Balai Adat Malaris tinggal lurus saja sekitar ± 200 meter
  • Tibalah di Balai Adat Malaris.


My Diary / My Story :

Kali ini kita berangkat dengan jumlah 4 orang : Aku, Yadi, Iki, dan Jumadi. Waktu ini adalah hari liburan tahun baru, dimana orang-orang banyak yg bepergian. Sebenarnya rencana awal kita bukan mau pergi ke daerah Loksado, tapi hanya ingin ke Waterboom Kandangan dengan mengikuti ajakan Iyan dari jauh-jauh hari :D, katanya kalau sama dia masuknya bakalan gratis karna ada salah satu keluarganya yg jaga di sana. Next.. kita berangkat dari Barabai dengan Aku ikut Yadi, Iki dan Jumadi bawa motor masing2. Sementara Iyan katanya lagi ada di daerah Kandangan di rumah tunangannya. Setelah kita sampai di jalan tool Kandangan, kita cukup lama menunggu sambil menghubungi Iyan. Aku juga sempat ngajak Didil (teman aku) untuk nyusul ke Kandangan, tapi dia kaga mau. Next.. setelah cukup lama menunggu akhirnya ada khabar dari Iyan kalau dia sudah berada di dalam waterboom, akhirnya kita mulai mendekat menuju ke sana. Setelah parkir motor kita menghubungi Iyan lagi karna kaga yakin bakalan masuk gratis. Ternyata benar masuknya kaga jadi gratis :D, kalau aku dan Iki mungkin agak sedikit paham dengan keadaannya, tapi mungkin Yadi dan Jumadi sangat kecewa.

Next... setelah gagal masuk ke waterboom, akhirnya kita mencari tempat makan dulu. Kita nongkrong di depot yg masih sekitaran waterboom, tapi aku lupa nama depotnya :D.  Next... setelah selasai ngisi perut, kita menuju sebuah ATM dekat minimarket yg ada di Kota Kandangan. Disinilah kita mengatur ulang rencana, awalnya Yadi ngajak ke Kolam Ponpes Darul Istiqomah, tapi Iki kaga mau ikut. Selanjutnya ada usul untuk ke Siring Rantau Baru, tapi Iki juga kaga mau ikut. Dan aku mengusulkan ke Air Terjun Riam Barajang yg ada di Loksado, katanya kejauhan, dan Yadi kaga setuju, akhirnya kita pulang dahh :( . Setelah beberapa saat, waktu di jalan Yadi berubah fikiran, karna hari ini dia libur kuliah berasa sia2 kalau gak ke mana2, akhirnya Yadi setuju untuk pergi ke Air Terjun Riam Barajang :D.

Next... kita menuju ke Loksado dengan kecepatan yg lumayan cepat :D, sebelumnya hanya aku dan Iki yg tau jalannya, setelah menyeberang jembatan ada petunjuk arahnya, sebentar dulu, kita agak tertarik untuk eksis2 dekat sini :D. Setelah puas kita menuju petunjuk yg di maksud, karna ini masih dalam nuansa tahun baru di sini ada yg jaga, kalau mau masuk bayar dulu :D. Next... karna tempat menuju Air Terjun Riam Barajang melewati Balai Adat Malaris akhirnya kita singgah dulu di sini.

Kita letakin motor sekitar pinggiran jalan dan memulai berburu foto :D. Semakin lama kita mulai mendekati pintu Balai Adat Malaris. Karna pintunya terbuka kita coba masuk ke dalam dan melihat2 apa yg ada di dalam, ternyata di dalamnya seperti sebuah tempat pembelajaran atau sekolahan. Ada banyak foto2 masyarakat suku dayak dan beberapa buku tulis, ada juga sebuah sesuatu yg besar dan unik di bangun di tengah2 ruangan, mungkin ini adalah sesuatu untuk aruh adat. Tak berapa lama datanglah seorang petualang yg masuk ke sini, kita sempat berbincang2, terutama tentang foto2 yg ada di dinding balai ini. Setelah kita sudah mulai puas berada di sini, akhirnya kita lanjutkan perjalanan menuju Air Terjun Riam Barajang.



Foto-foto kami saat di Balai Adat Malaris :















Foto-foto kami saat di Depot sekitar Waterboom :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar