Bukit Manggindang adalah sebuah bukit
yang terletak di desa Batu Ampar, Kec. Piani, Rantau, Kabupaten Tapin.
Bukit Manggindang adalah salah satu
bukit yang terkenal di Kecamatan Piani, bagian puncaknya mungkin tidak terlalu
luas, tapi panorama di sini tak kalah indahnya dari bukit-bukit lain. Di atas
puncak bukit ini ada sebuah pagar kayu yang di buat seperti kandang kuda,
mungkin untuk memagari bagian yang curam, tapi pagar itulah yang membedakan
puncaknya dari bukit-bukit lain. Rute menuju kesini pun cukup mudah, hanya
dengan menyeberangi jembatan dan mengikuti jalan yang sudah di semen beberapa
meter yang langsung mengarahkan pada tanjakan menuju puncaknya. Kadang kita
tidak menyadari jalan yang di lewati adalah jalan yang menanjak langsung ke
arah puncak tanpa harus menggetahui letak kaki bukitnya, mungkin karna
banyaknya tumbuhan yang menghalangi pandangan.
Info Perjalanan :
- Start dari Perbatasan Kabupaten Hulu Sungai Selatan – Tapin (Kandangan – Rantau)
- Melewati desa Parandakan – Bataratat – Lokpaikat – Binderang.
- Di sekitar desa Binderang ada pertigaan seperti huruf “Y” , pilih arah sebelah kiri (Jika ke kanan menuju ke Kota Rantau).
- Memasuki Desa Bitahan Baru.
- Ada perempatan, pilih arah ke kiri (Jika lurus atau belok kanan menuju ke Kota Rantau).
- Jika ada pertigaan, tetap pilih arah lurus saja.
- Melewati 2x jalur tambang.
- Melewati Objek Tambang Bitahan Baru.
- Ada pertigaan, pilih arah sebelah kanan (Jika ke kiri menuju Objek Tambang).
- Melewati Kawasan Hutan Penelitian.
- Ada pertigaan, pilih arah ke kiri (Jika lurus menuju Kawasan Hutan Penelitian).
- Memasuki desa Baramban.
- Ada pertigaan, belok kiri (jika ke kanan menuju Kecamatan Bungur).
- Melewati jalur tambang yang sebelumnya ada bundaran.
- Memasuki desa Miawa.
- Ada perempatan pilih arah lurus saja.
- Ada pertigaan seperti huruf “Y” pilih arah sebelah kiri menuju desa Batu Ampar (Jika ke kanan menuju desa Buniin Jaya).
- Melewati Pemukiman Desa Miawa.
- Jika ada perempatan tetap pilih arah lurus (jika ke kanan menuju desa Buni’in Jaya, jika ke kiri menuju Puskesmas Piani).
- Memasuki Desa Batu Ampar.
- Terus lurus hingga menemukan pertigaan di sebelah kanan jalan, belok ke situ (jika lurus menuju desa Pipitak Jaya / Loksado).
- Semakin lama jalannya semakin mengecil.
- Tiba di tempat parkir, di sebelah kiri jalan ada jembatan gantung.
- Bayar parkir seharga Rp.5.000,- per motor.
- Di lanjutkan berjalan kaki melewati jembatan gantung.
- Setelah melewati jembatan gantung belok ke kanan.
- Nanti ada pertigaan, belok ke kiri mengikuti penunjuk arahnya.
- Jalannya mulai menanjak.
- Tibalah di Puncak Bukit Menggindang.
My Diary / My Story :
Kali ini kita pergi
dengan jumlah 5 orang : Aku, Yadi, Iki, Udin, dan Rifki. Menyambung kisah
sebelumnya, setelah singgah sejenak di Objek Tambang Bitahan Baru kita
lanjutkan perjalanan menuju Bukit Manggindang. Dengan melewati jalan yg agak
menantang dan sedikit berlubang kita tetap lanjutkan perjalanan hingga sampai
ke desa Miawa. Di sini kita menemukan
pertigaan yg agak membingungkan, di sebelah kiri ada tulisan Batu Ampar, di
sebelah kanan ada tulisan Buniin Jaya. Agak lupa2 ingat nama desa yg di tuju,
untung blog di HP aku masih ke buka walaupun disini kaga ada jaringan, jadinya
kita belok kiri dahh sesuai petunjuk blog :D. Setelah sampai di pemukiman desa
Miawa kita mulai lapar dan haus, beli minuman dan cemilan dulu di kios sekitar
pinggiran jalan sekalian isi bensin :D. Semuanya pada beli air mineral, karna
cuma aku yg bawa tas gede, aku dahh yg kena sasaran :(. Di sini ban motor Udin
juga agak lembek, tandanya butuh pemasukan udara tambahan :D. Tapi Iki malah ke
warung, ikutan aja dahh :D.
Disini waktu makan dan
minum kita sambil tanya-tanya informasi sama acil warung. Belum juga
mangap-mangap udah di sangka acil warung mau pergi ke Bendungan :D. Kita juga
kaga tau bendungan mana yg di maksud acil warung, katanya akhir-akhir ini
orang-orang sering pergi ke sana. Kaga ape2 lah, lumayan dapat informasi baru
:D. Kita tanya tentang Bukit Manggindang, kata acilnya sekarang kaga terlalu
banyak lagi yg pergi ke sana, lebih banyak ke bendungan di desa Pipitak Jaya
kata acilnya. Jalan nya juga sejalur dengan Bukit Manggindang kalau dari sini.
Oke dahh ! Sekalian aja kita ke sana walaupun pada akhirnya kaga ketemu2 juga
tuh bendungan hingga ke ujung jalan :D. Next.. setelah bayar asuransi makan
kita lanjutkan lagi perjalanan sekalian tanya-tanya bengkel buat pompa ban
motor Udin :D. Katanya ada bengkel di dekat perempatan sekitar Pasar Miawa,
tapi kaga ketemu2 juga tuh bengkel, mungkin karna tutup atau karna kelewatan
:D. Akhirnya tanya lagi sama acil kios di pinggiran jalan tentang bengkel,
katanya kita harus kembali lagi ke perempatan. Daripada ribet nanya tentang
bengkel akhirnya Udin tanya tentang masalah pompa. Untung aja acil kiosnya
punya pompa, masalah terselesaikan dan kita lanjutkan perjalanan. Tak lupa bilang terima kasih sama yg punya
kios :D.
Next.. Setelah tiba di
desa Batu Ampar kita melihat pemandangan bukit hitam bekas terbakar, dan
kelewatan rutenya menuju Bukit Manggindang sekitar 2 km. Soalnya kaga ada lagi
plang nya, kalau dulu masih ada. Setelah melewati jembatan besi yg agak rusak
kita tanya lagi sama warga dekat sini. Katanya harus balik arah lagi sekitar 2
km, nanti ada persimpangan di sebelah kiri jalan, baru belok ke situ. Dan warga
sekitar sini juga kasih saran untuk pergi ke Bendungan di desa Pipitak Jaya
karna tempat itu sedang ramai saat ini :D. Kita oke2 ajalah mau pergi ke sana,
tapi setelah balik dari Bukit Manggindang, walaupun kenyataannya bendungan itu
kaga ketemu2 hingga sampai ke jalan Kandangan-Batulicin :D. Next.. setelah
balik arah beberapa ratus meter Iki dan yg lainnya nanya lagi sama acil2 yg
duduk di serambi rumah. Aku sama Udin mahh duluan aja ke persimpangan yg di
maksud tadi. Lumayan lama nungguin mereka nyusul. Setelah semua berkumpul kita
masuk ke jalan yg di maksud tadi, makin lama jalannya makin kecil hingga tinggal
jalan setapak. Kayaknya kaga yakin ini jalannya. Karna jalannya dekat sungai
Udin dan Rifki cuci2 muka dulu di sekitar sini. Sedangkan Iki balik arah lagi
dan nanya sama warga sekitar tentang Bukit Manggindang. Kata warga lokasi bukitnya ada di depan rumah mereka, setelah melewati jembatan dan berjalan
beberapa meter tibalah di Bukit Manggindang. Sebenarnya kita mau bawa motor ke
sana, tapi kata warga sini parkirnya di depan rumah mereka aja dan jalannya
juga dekat. Kalau di sana udah kaga ada tempat parkir lagi. Oke dahh ! kita
parkir di sini.
Next.. kita melewati
jembatan serta orang yg berpacaran di pinggir jembatannya :D. Setelah itu kita
belok kanan dan mengikuti penunjuk arah jalannya. Kaga di sangka2 jalannya
makin lama makin nanjak, ternyata udah sampai setengah jalan menuju puncak
bukit :D. Aku kaga nyangka kalau secepat ini nyampai di badan bukit, kaki
bukitnya aja kaga ketahuan :D. Setelah sampai di puncak bukit ternyata kaga
begitu luas tempatnya, tapi lumayan buat kita2 orang :D. Kaga nyangka
bukit-bukit hitam yg bekas terbakar tadi ada di seberang bukit ini. Karna
cuacanya sangat panas kita bikin tempat bernaung dulu dengan menggunakan
beberapa tongkat kayu dan jaket yg kita pakai untuk di gabungkan dengan pagar
kayu yg sudah ada di atas puncak bukit. Akhirnya kita bisa istirahat sejenak
sambil makan dan minum :D. Tak lupa buat selfie2 sebentar nungguin cuacanya
agak naung dikit :D. Karna tempat bernaungnya kaga begitu luas, kadang-kadang
kita gerak2 karna ada sesuatu seperti serangga dan sebagainya, tiba-tiba
tongkat kayunya jatuh ke kepala Udin. Pow.... ketawa2 dahh para makhluknya :D.
Setelah di perbaiki dan santai2 sejenak, tiba-tiba ada yg gerak2 lagi,
terjadilah kejadian yg sama untuk yg ke dua kalinya :D. Udah 2 kali Udin dapetin
pengalaman berharga, haha.. :D. Next.. setelah panas teriknya berkurang kita
mulai acara eksis-eksisnya :D. Memang banyak yg kurang mood eksis di sini,
karna kita datang dalam keadaan yg kurang beruntung, terutama pemandangan
bukitnya banyak yg hitam, di tambah dengan cuaca yg panas serta tak ada tempat
untuk bernaung :D. Tapi kalau aku sama Yadi mahh enjoy2 aja :D. Sampai mereka
turun duluan kita masih tetap pada eksis :D.
Next... setelah puas
turunlah aku belakangan dan agak lambat, karna hp yg buat kamera aku yg pegang
kaga ape2 lah lamaan dikit :D. Memang mereka nungguinnya agak lama di jembatan
gantung, setelah aku baru nongol mereka minta di potretin dahh, ketinggalan
dahh aku momentnya di sini :( .Setelah kembali ke tempat parkir tak lupa kejar2an
dikit sama anjing karna mau selfie bareng :D. Next.. setelah bayar parkir kita
lanjutkan perjalanan menuju sebuah air terjun di desa Batung.
Foto-foto kami saat di Bukit Manggindang :
Foto-foto saat di jembatan gantung menuju Bukit Manggindang :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar