Air Terjun Riam Menangis adalah air terjun yang terletak di kampung Lokbahan, desa Malilingin, Kec. Padang Batung, Kandangan, Kab. Hulu Sungai Selatan.
Air Terjun Riam Menangis ini berada di kawasan Bukit Kucing/Bukit Taleweh dan Bukit Kudai. Air terjun ini di penuhi banyak bebatuan di tengahnya. Bentuknya tidak vertikal melainkan condong hampir sama seperti bentuk riam namun lebih tinggi.Untuk menuju ke sini, jalan yang di lalui sama dengan menuju ke arah Bukit Kudai, namun akan ada petunjuk tersendiri sebelum menuju puncak Bukit Kudai.
Info Perjalanan :
Barabai ke Kandangan :
Barabai ke Kandangan :
- Start dari perbatasan Kota Barabai-Kandangan (Kabupaten HST-HSS).
- Terus lurus menuju arah Kota Kandangan.
- Melewati desa Bamban Utara – Bamban – Bamban Selatan – Angkinang – Angkinang Selatan – Pakumpayan – Bakarung – Gambah Luar.
- Nanti ada pertigaan seperti huruf “Y” pilih arah ke kiri.
- Terus lurus melewati Waterboom Kandangan dan Terminal Bus Kandangan.
- Ketemu lagi pertigaan di tengahnya ada Bundaran Ketupat, pilih arah sebelah kiri menuju Loksado (jika ke kanan menuju Kota Kandangan).
- Start Tugu Bundaran Ketupat.
- Jika dari arah Kota Barabai pilih ke kiri, jika arah dari Kota Rantau pilih ke kanan.
- Ada perempatan lagi pilih arah sebelah kiri menuju Loksado (lurus menuju jalan alternatif ke Kota Rantau, kanan menuju Kota Kandangan).
- Terus lurus melewati desa Karang Jawa Muka – Karang Jawa – Kaliring – Jembatan Merah – Padang Batung.
- Di sekitar desa Padang Batung ada pertigaan yg di atasnya ada plang ke desa Malutu/Batu Laki, pilih arah ke kanan mengikuti petunjuk tersebut (jika lurus menuju arah Loksado).
- Melewati Jembatan.
- Melewati desa Durian Rabung
- Memasuki desa Jelatang.
- Terus lurus hingga menemukan pertigaan seperti huruf “T”, di depannya ada sungai, pilih arah yg sebelah kiri (Jika ke kanan menuju Kota Rantau).
- Di sekitar desa Jelatang nanti ada pertigaan yg ada penunjuk arahnya menuju desa Malutu, pilih arah lurus saja (Jika ke kanan mengambil jalur alternatif ke Kota Rantau atau menuju ke Gunung Batu Laki jika menyimpang).
- Melewati desa Malutu dan desa Batu Laki.
- Melewati Bendungan Amandit.
- Melewati Gunung Batu Laki.
- Terus lurus hingga menemukan pertigaan yg ada penunjuk arahnya ke Bukit Kudai, belok ke kanan.
- Terus lurus hingga sampai di jalan yang tidak beraspal lagi.
- Setelah sampai di jalan yg sudah tidak beraspal, sebelah kanan ada warung, sebelah kiri ada jalan rusak yg menurun.
- Ikuti jalan sebelah kiri yg menurun tersebut.
- Dari sini sekitar ± 5 km lagi atau sekitar ± 25 menit.
- Memasuki kampung Tambak Pipi'i.
- Jalannya lumayan sulit, apalagi pada saat musim hujan, bisa menjadi becek dan berlumpur.
- Terus lurus hingga menemukan tempat parkir.
- Bayar parkir seharga Rp.5.000,- per kendaraan.
- Dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati 7x anak sungai.
- Sampailah di retribusi pembayaran seharga Rp.2.000,- per orang.
- Disini ada banyak pilihan objek wisata seperti Bukit Kudai, Bukit Kucing, Air Terjun Riam Menangis, dan Air Terjun Riam Menanti.
- Ikuti petunjuk arah menuju Air Terjun Riam Menangis.
- 1x melewati anak sungai, 1x menaiki bukit, dan 1x menuruni bukit.
- Tibalah di Air Terjun Riam Menangis.
My Diary / My Story :
Waktu kesini kita pergi dengan jumlah 7 orang : Aku, Yadi, Khaidir, Udin, Ancah, Jumadi (peserta baru temennya Yadi) dan temennya Jumadi, aku lupa siapa namanya. Awal2nya karna udah kelamaan ga trip sekitar 2 bulanan aku ngajakin mereka ke Wisata Balanting Batu Laki. Tapi Yadi ga setuju, mending katanya ke Air Terjun Kilat Api di desa Tanuhi, terjadilah perdebatan antara aku dan Yadi. Dan pada akhirnya keputusan jatuh pada Air Terjun Kilat Api. Okelah, pada hari minggu kita berangkat. Yadi ngajakin Jumadi, itu baru pertama kali kita kenal, Jumadi sama temennya nunggu di Taman Bawah Asam (Barabai). Udah ketemu langsung kita tancap gas menuju Air Terjun Kilat Api. Aku ikut Yadi, Ancah ikut Udin, Jumadi berdua sama temennya, Khaidir sendiri.
Baru nyampai persimpangan menuju arah Loksado hari udah pukul 11.00 siang, rasanya ga memungkinkan ke daerah Loksado karna Khaidir harus kerja jam 5 sore ini. Apalagi waktu ini kita belum tau seberapa jauh jalannya menuju Air Terjun Kilat Api, jadi pindah rencana ke Wisata Balanting Batu Laki. Karna arahnya sama dengan ke bukit kudai aku ingat awal2 jalannya sampai2 kita ketemu sama rombongan orang2 yg mau trip juga. Tapi pada akhirnya nyasar juga di pertigaan, rombongan tadi belok kiri, tapi kita malah lurus :D. Balik arah lagi dahh abis nanyain orang, karna perasaan bukan arah yg benar lewat sini. Coba belok kearah yg sama dengan rombongan orang-orang tadi, terus lurus hingga jalan mulai kaga beraspal, nanyain lagi sama orang dimana arah ke Wisata Balanting Batu Laki, katanya lurus aja ngelewatin Bendungan Amandit. Kita ikutin jalan tersebut sampailah kita Di Goa Berangin dan daerah Perbukitan Batu Laki, ketemu lagi sama rombongan orang2 yg ada di jalan tadi. Ini mah namanya bukan Wisata Balanting tapi Goa Berangin :( . Kita coba telusuri dan liat2 dikit di sekitar jalan tempat wisatanya, ternyata tempatnya ga terawat, banyak rumput yg terlalu tinggi, tukang parkirnya juga ga ada. Akhirnya kita tanya rombongan yg tadi, katanya mau ke Bukit Kudai, tapi ga tau arah jalannya. Daripada ga kemana2, mending kita ke Bukit Kudai aja sekalian jadi penunjuk arah buat rombongan tadi :D.
Seperti biasa kita beli keperluan alat untuk bertahan hidup dulu di kios yg dulu (waktu pertama kali ke Bukit Kudai) :D. Di kios ini Udin mau beli minyak goreng, kirain beneran, ternyata cuma becanda :D. Dan ternyata kita juga baru tau salah satu dari rombongan tadi ada yg kenal sama Khaidir waktu di kios. Next… kita lanjut lagi. Kita pengennya cepat2 sampai, tapi ga apa2 lah Khaidir pelan2 aja sama rombongan tadi :D. Seperti biasa ngelewatin jalan yg kaga enak, tapi kita udah biasa, rombongan tadi pada mengeluh semua katanya jera, tapi wajar baru pertama kali :D.
Sampailah kita di tempat parkir, beli pentol sama es krim dulu (kaya anak2) :D. Kita jalan lagi seperti biasa melewati 7 anak sungai baru nyampai di tempat asuransi. Kali ini berbeda, dulu disini cuma ada Bukit Kudai, sekarang ada wisata baru salah satunya Air Terjun Riam Menangis. Kita pilih air terjun aja dahh, kata orang sana jaraknya lebih dekat daripada ke Bukit Kudai dan sudah di sediakan penunjuk arah jalannya. Berpisahlah kita dari rombongan tadi, mereka mau ke Bukit Kudai, tapi kita mau ke air terjun. Hanya melewati 1x anak sungai, 1x menaiki bukit, dan 1x menuruni bukit. Tibalah di Air Terjun Riam Menangis.
Hanya beberapa kali eksis di air terjun tiba2 hujan datang, mau ga mau terpaksa amankan alat2 dulu. Hujannya makin lama makin deras, pulang aja dahh sambil lari-larian, tapi untung aku bawa jas hujan. Awalnya Jumadi yg pinjam tapi kaga pa2 dia mau bawain tas aku yg berat :D. Sampai di Warung yg sudah tutup ketemu lagi sama beberapa orang dari rombongan tadi :D. Becandaan dikit lanjut lagi ke Warung sebelah yg juga udah tutup. Karna tempat berteduh yg sempit kita duduk di atas meja warung semuanya. Ternyata oh ternyata mejanya roboh :D, ketawa dah semuanya langsung mereka pada lari-larian. Tinggal aku, Yadi, Jumadi, dan temannya Jumadi yg tersisa. Aku juga ngerasa bersalah, aku bagus-bagusin aja nih mejanya sebisa aku. Semoga aja yg punya warung kaga marah dan mau mafin kita :( . Next…, karna jas hujannya cuma satu, gantian dahh aku yg pakai, sedangkan mereka terpaksa pakai daun pisang sebagai payung :D.
Waduhhh… badan mulai ga fit gara2 kehujanan, tapi harus tetap lanjut. Akhirnya sampai juga di tempat parkir, nebeng dulu bentar di Warung sambil beli sesuatu. Karna Khaidir pengen cepat2 pulang karna ada pekerjaan, akhirnya kita pulang aja dahh. Tiba2 di jalan ada masalah, motor Khaidir mogok beberapa kali, memang susah mencari bantuan di sekitar sini. Setelah sampai di pemukiman penduduk untung ada orang di sekitar kampung yg bantuin. Lama juga menunggunya sampai2 kita sempat beli pentol beberapa tusuk :D. Setelah waktu yg lumayan lama akhirnya selesai juga, barulah kita pulang dengan keaadaan tubuh yg kurang fit :(
Foto-foto kami saat di Air Terjun Riam Menangis !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar