Air Terjun
Kilat Api adalah sebuah air terjun yang terletak di Desa Tanuhi, termasuk dalam
kawasan Desa Hulu Banyu, Kec. Loksado, Kandangan, Kab. Hulu Sungai Selatan.
Air terjun Kilat
Api merupakan air terjun yg paling mudah di capai di Kecamatan Loksado di bandingkan dengan
air terjun lainnya. Jalannya pun cukup
mudah di tempuh jika sudah berada di Desa Tanuhi, tidak membutuhkan waktu yang
lama. Hanya berjarak 10 meter dari penyeberangan sungai. Namun hanya bisa di
tempuh dengan jalan kaki karna jembatan untuk menyeberangi sungai tidak dapat di gunakan untuk motor. Air Terjun ini sangatlah menarik, dengan
panorama bebatuan yang cukup mudah untuk di daki. Walaupun beberapa fasilitas
disini sudah tidak terawat, tapi air terjunnya masih sangat bagus dan menjadi
daya tarik.
Info
Perjalanan :
Barabai ke Kandangan :
Barabai ke Kandangan :
- Start dari perbatasan Kota Barabai-Kandangan (Kabupaten HST-HSS).
- Terus lurus menuju arah Kota Kandangan.
- Melewati desa Bamban Utara – Bamban – Bamban Selatan – Angkinang – Angkinang Selatan – Pakumpayan – Bakarung – Gambah Luar.
- Nanti ada pertigaan seperti huruf “Y” pilih arah ke kiri.
- Terus lurus melewati Waterboom Kandangan dan Terminal Bus Kandangan.
- Ketemu lagi pertigaan di tengahnya ada Bundaran Ketupat, pilih arah sebelah kiri menuju Loksado (jika ke kanan menuju Kota Kandangan).
- Start Tugu Bundaran Ketupat.
- Jika dari arah Kota Barabai pilih kiri, jika dari arah Kota Rantau pilih kanan.
- Ada perempatan lagi pilih arah sebelah kiri menuju Loksado (lurus menuju jalan alternatif ke Kota Rantau, kanan menuju Kota Kandangan).
- Terus lurus melewati desa Karang Jawa Muka – Karang Jawa – Kaliring – Jembatan Merah – Padang Batung – Batu Bini.
- Melewati Gunung Batu Bini.
- Ada pertigaan seperti huruf “Y”, pilih arah ke kanan (kalau sebelah kiri menuju Desa Madang/Tayub).
- Melewati TMP Pusara Bakti Banua.
- Melewati desa Mawangi.
- Melewati desa Halunuk – Panggungan – Lumpangi.
- Terus lurus melewati tanjakan yg sangat tinggi, jalannya menikung ke arah kiri lalu ke kanan (bagi yg belum pernah kesini pasti terkejut :D)
- Di sekitar desa Lumpangi jika ada pertigaan pilih arah lurus saja (jika ke kanan menuju arah ke Batulicin)
- Terus lurus hingga sampai di retribusi pembayaran, untuk melanjutkan perjalanan harus membayar seharga Rp.5.000,-
- Memasuki wilayah desa Hulu Banyu (Muara Hatip).
- Melewati Wisata Graha Sungai Amandit di desa Muara Hatip.
- Terus lurus melewati gerbang Wisata Pemandian Air Panas Tanuhi.
- Melewati jembatan hingga ketemu pertigaan seperti huruf “T”, pilih arah ke kiri menuju desa Tanuhi (jika ke kanan menuju desa Haratai)
- Dari sini hanya berjarak 900 meter lagi.
- Melewati Pemandian Air Panas Tanuhi, dari sini hanya berjarak sekitar 500 meter lagi.
- Di sebelah kiri jalan nanti akan ada Plang yg tertulis “Objek Wisata Air Terjun Kilat Api”
- Parkir kendaraan dulu.
- Bayar parkir seharga Rp.5.000,- per kendaraan dan bayar masuk Rp.5.000,- per orang.
- Biasanya bayar parkir langsung di barengi dengan bayar masuk.
- Selanjutnya berjalan kaki menyeberangi sungai, air sungainya tidak terlalu dalam hanya sekitar lutut.
- Jembatannya sudah tidak ada lagi, namun sudah diganti dengan beberapa kayu2 dan lanting2 yg di susun untuk penyeberangan.
- Setelah sampai di seberang, di lanjutkan berjalan kaki hanya 10 meter.
- Sampailah di Air Terjun Kilat Api.
My Diary /
My Story :
Waktu kesini
kita pergi dengan jumlah 6 orang : Aku, Yadi, Udin, Khaidir, Jumadi, dan Iki (temannya
Jumadi dan Yadi). Setelah kita beberapa kali gagal rencana menuju Air
Terjun Kilat Api, akhirnya ini adalah waktu yg tepat untuk kesana. Pada awalnya
peserta yg mau ikut banyak, ada Ancah, Wahyu, Mika, dan temennya2 Ancah yg
lain, tapi karna ada masalah dan kesibukan masing2 ga jadi dahh mereka ikut. Aku
awalnya juga pada ga mau ikut, tapi karna Udin, Yadi, dan Khaidir udah di rumah
aku, mau ga mau aku harus ikut dahh. Ternyata
Yadi juga ngajakan dua temennya (Jumadi dan Iki) yg nungguin di Desa Bawan. Pas
udah ketemu kita isi bensin dulu baru berangkat dengan kecepatan penuh menuju arah
Loksado. Aku ikut Udin, Khaidir ikut Yadi, Iki sama Jumadi.
Setelah
sekitar 1,5 jam sampailah kita di pertigaan antara desa Tanuhi dan desa Haratai.
Kita pilih arah yg sebelah kiri. Kata Yadi setelah balik di Air Terjun Kilat Api
kita singgah lagi di Pemandian Air Panas Tanuhi, oke daahh, kaga ape2 juga :D.
Setelah terus sekitar 900 meter sampailah kita di Plang yg ada tulisannya Air
Terjun Kilat Api. Kita nanya dulu sama
orang2 dimana arah Air Terjun Kilat Api. Katanya dari sini harus menyeberangi
sungai baru sekitar 10 meter bakalan ketemu tuh air terjun. Menurut situs yg aku baca
dulunya disini ada jembatannya, tapi sekarang udah kaga ada lagi. Setelah itu kita
parkir motor dulu di sini, awalnya kami terkejut karna bayar parkir 15ribu per
kendaraan. Tapi setelah di fikir2 bayar masuknya juga 5ribu per orang jadi
betul aja tuh tukang parkir. Setelah menyeberangi sungai dengan sedikit lanting
yg membentuk jembatan, sungainya juga ga dalam kok sekitar sampai lutut airnya.
Barulah kita berjalan sekitar 10 meter. Akhirnya keliatan juga tuh air terjun, tempat
nya disini kayaknya udah ga terawat, seperti WC yg pintunya jebol dan kolam
berendam yg kaga ada airnya. Tapi Air Terjunnya masih bagus dan amazing :O.
Awalnya pas
kita kesini suasana lagi sepi, Yadi belum menuju air terjunnya udah pada bĂȘte,
tapi tetap aja kita lanjutin buat basah2an soalnya air terjun udah di depan
mata. Karna suasananya lagi sepi kita sempat beberapa kali eksis dan bikin
video di sini. Setelah hari menjelang siang satu persatu pengunjung mulai
berdatangan, kita kira nee tempat udah ga di kunjungi orang lagi, ternyata
banyak juga wisatawan yg berkunjung kesini berpuluh-puluh dan berkelompok. Akhirnya
ruang eksis kita mulai terbatas, setelah nungguin Yadi dan Udin yg masih pada
eksis di atas air terjun, kita santai dulu di sebuah tempat yg kita gunakan
untuk letakin barang2. Setelah mereka
puas baru kita balik ke tempat parkir dan tancap lagi menuju Pemandian Air
Panas Tanuhi :D.
Foto-foto kami saat di Air Terjun Kilat Api :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar